Dirut Garuda Indonesia Tolak Wacana Iuran Pariwisata dari Tiket Pesawat

12 Mei 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra usai RUPSLB, Jumat (12/8/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra usai RUPSLB, Jumat (12/8/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menolak wacana pemungutan iuran dana abadi pariwisata atau Indonesia Tourism Fund (ITF) yang akan dibebankan melalui tiket pesawat.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan bahwa dirinya bukan tidak mendukung wacana pemerintah terkait pemungutan iuran dana abadi pariwisata. Ia hanya keberatan jika hal tersebut dibebankan melalui tiket pesawat. Sebab nantinya juga akan mengerek harga tiket.
"Kita enggak setuju. Bukan enggak setuju dananya, tapi kita enggak setuju proses itu dilakukan lewat tiket. Karena nanti ujung-ujungnya masyarakat siapa pun pastikan tahunya harga tiket naik, saya pula dimarahi," ujar Irfan ketika ditemui di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Minggu (12/5).
Dalam kesempatan tersebut, Irfan menyebut nama seorang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kabinet Indonesia Maju (2019–2020) yakni Wishnutama.
Irfan yakin bahwa Wishnutama juga tidak setuju wacana pemerintah melakukan pemungutan iuran dana abadi pariwisata yang akan dibebankan melalui tiket pesawat.
ADVERTISEMENT
"Nampaknya Pak Wishnutama juga enggak setuju kan," ujarnya.
Irfan tidak menjelaskan alasan kenapa dirinya menyebut nama Wishnutama. Ia hanya memastikan bahwa dirinya dan Wishnutama sepakat untuk tidak melakukan pemungutan iuran dana abadi pariwisata melalui tiket pesawat.
"Tapi kita setuju upaya penggalangan dana itu. Karena memang salah satu cara untuk meningkatkan event tourism dan sekarang kalau diperhatikan event-event itu yang dorong pergerakan turis, kalau di Indonesia Mandalika, di Singapura Taylor Swift, tapi jangan lewat harga tiket," kata Irfan.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengakui, ada rencana rapat oleh pemerintah yang membahas soal dana pariwisata berkelanjutan via tiket pesawat. Namun, rapat tersebut belum ada kejelasan hingga saat ini kapan akan diselenggarakan.
ADVERTISEMENT
Sandiaga juga meminta masyarakat untuk tidak khawatir terkait pungutan yang dibebankan dalam tiket pesawat. Pasalnya, belum ada keputusan soal pungutan itu.
"Memang ada rapat pembahasan rencana untuk dana pariwisata berkelanjutan," ujar Sandiaga.