Dirut ID Food Pastikan Pembagian Bansos Daging Ayam & Telur hingga Akhir 2024

10 Juli 2024 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga RW 10 Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur menerima bansos sembako. Foto: Dok. Kemensos
zoom-in-whitePerbesar
Warga RW 10 Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur menerima bansos sembako. Foto: Dok. Kemensos
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto, memastikan penyaluran bantuan pangan atau bansos terdiri dari daging ayam dan telur untuk keluarga rawan stunting (KRS) dilanjutkan hingga akhir 2024.
ADVERTISEMENT
“Daging ayam dan telur itu program stunting, program 1,4 juta (KRS). Kita akan makin terus sampai akhir tahun bisa selesaikan. Targetnya bulan Oktober dan November selesai, 1,4 juta (KRS),” tutur Sis kepada wartawan di kompleks Parlemen, Rabu (10/7).
Sis belum bisa memastikan apakah program bantuan ini akan dilanjutkan pada tahun 2025. Ia enggan merinci anggaran bansos daging ayam dan telur hingga akhir 2024.
“Rp 14 triliun itu 10 komoditi (program Cadangan Pangan Pemerintah), itu diharapkan sumber pembiayaan dari perbankan, himbara dan PMN,” ungkapnya.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menambah alokasi bansos beras 10 kg, daging ayam dan telur senilai Rp 11 triliun pada semester II 2024. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR.
ADVERTISEMENT
“Alokasi bantuan beras dan bantuan daging ayam dan telur yang akan diperpanjang 3 bulan yaitu pada Agustus, Oktober dan Desember. Untuk pembayarannya, ini akan menambah biaya Rp 11 triliun," kata Sri Mulyani.
Hingga Mei 2024, realisasi belanja bansos meningkat 12,7 persen yoy menjadi Rp 70,5 triliun hingga Mei 2024. Kemenkeu memastikan APBN 2024 aman untuk penyaluran bansos akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, anggaran bansos tersebut sudah dikelola dan diperhitungkan dalam APBN 2024.
“Ini adalah tambahan belanja yang terus kita kelola dari APBN yang ada. Kita mengelola tetap menggunakan APBN 2024,” ujar Isa dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juni 2024 virtual, Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
Kemenkeu sedang menyiapkan skema pengelolaan keuangan agar bansos tidak membebani APBN. Salah satu caranya, dengan pergeseran cadangan pendanaan ke fungsi kestabilan pangan.
“Tentunya kita lihat ada beberapa nanti pergeseran dari cadangan disiapkan untuk belanja fungsi kestabilan pangan dan sebagainya, sejauh ini sudah diperhitungkan di APBN 2024,” terangnya.