Dirut InJourney Pastikan Proses Merger Angkasa Pura Rampung Juli 2024

21 Juni 2024 19:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemudik mulai padati Terminal 3 Domestik Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Rabu (3/4) Foto: Rini Friastuti/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik mulai padati Terminal 3 Domestik Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Rabu (3/4) Foto: Rini Friastuti/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama Holding BUMN Pariwisata dan Aviasi (InJourney), Dony Oskaria, memastikan proses merger PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia (API) atau InJourney Airports rampung Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Dony menyebutkan, proses penggabungan dua entitas pelat merah yang mengelola bandara ini sudah berlangsung sejak tahun lalu. Dia meyakini API akan menjadi operator bandara terbesar ke-4 di dunia.
"Bulan Juli ini kita mulai muncul satu perusahaan operator airport yang besar. Nah ini akan menjadi nomor 4 terbesar di dunia dengan jumlah penumpang itu kita 170 juta per tahun," tuturnya saat ditemui di Menara Danareksa, Jumat (21/6).
Dia melanjutkan, perusahaan akan melakukan perbaikan-perbaikan dan diharapkan bersatunya operator bandara ini, secara ukuran, penggunaan sistem, struktur organisasi, hingga Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi jauh lebih baik
"Kita sudah dari November melakukan penyatuan sebetulnya se-organisasi, secara operation, secara keuangan, dan lain sebagainya. Jadi ini tinggal gong-nya aja sebetulnya," imbuh Dony.
ADVERTISEMENT
Dony berharap API bisa menjadi perusahaan pengelola bandara yang mengacu kepada best practice di dunia. Dia melihat industri bandara di dunia, sumber pendapatannya dominan seharusnya dari non-aero, seperti retail dan properti.
Sementara di Indonesia, pendapatan non-aero dan aero masih belum seimbang. Dony menyebutkan, rata-rata pendapatan non-aero bandara di Indonesia saat ini USD 3 per penumpang (pax).
"Kalau kita bandingkan dengan Changi, dengan Incheon, rata-rata mereka USD 13 dolar per pax," ungkap Dony.
Dengan begitu, dia melihat API masih punya ruang berkembang yang sangat besar. Misalnya, dengan target penumpang 170 juta per tahun dan bisa meningkatkan pendapatan non-aero menjadi USD 5 per pax, API bisa meraup kenaikan USD 340 juta.
"Anda bayangkan kalau dengan jumlah penumpang kita 170 juta, kalau kita bisa naik 2 dolar saja rata-rata itu 340 juta US dollar, hanya dengan menaikkan 2 dolar," tegas Dony.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria saat ditemui di Menara Danareksa, Jumat (21/6/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sebelumnya, InJourney Airports memastikan sudah sosialisasi ke karyawan terkait penggabungan PT Angkasa Pura I (AP I) dengan PT Angkasa Pura II (AP II). Serikat Karyawan Angkasa Pura II (Sekarpura II) meminta merger atau penggabungan tersebut ditunda.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary Group Head InJourney Airports, Rahadian D. Yogisworo, menjelaskan rencana penggabungan ini berawal dari gagasan pemerintah dan didukung oleh para pemegang saham untuk membuat tata kelola di sektor pariwisata dan pendukung lebih efisien dan sederhana, termasuk tatanan kebandarudaraan nasional yang di dalamnya adalah integrasi bandara.
"Kami dapat sampaikan bahwa sosialisasi kepada karyawan AP I dan AP II terkait penggabungan ini telah dilakukan sejak akhir tahun 2023 dan terus berlanjut sampai hari ini sebagai bentuk konkret perhatian manajemen terhadap aspek ketenagakerjaan," kata Yogi melalui keterangan tertulis, Jumat (14/6).
Adapun Sekarpura II merasa rencana merger itu belum menjelaskan hal-hal pokok dalam hubungan industrial dengan karyawan, yaitu nasib karyawan PT Angkasa Pura Il setelah penggabungan dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
"Sampai dengan penjelasan tersebut dapat diterima, kami meminta agar proses penggabungan tersebut untuk DITUNDA," tulis keterangan Sekarpura II yang diteken oleh Ketua Umum Sekarpura II Aziz Fahmi Harahap dan Sekretaris Jenderal Harry Marvi Sirait, dikutip Jumat (14/6).