Dirut KSEI: Investor Pasar Modal Masih Didominasi di Jabodetabek

27 Desember 2023 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengungkapkan sebesar 68,14 persen dari total investor pasar modal sebanyak 12.126.176 Single Investor Identification (SID) berdomisili di Pulau Jawa per 20 Desember 2023.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, mengatakan investor didominasi di Pulau Jawa karena menjadi pusat kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi. Dari 68,14 persen investor pasar modal di Jawa, sebagian besar masih terpusat di Jabodetabek.
“Konsentrasi kegiatan ekonomi aktivitas pasar modal terkonsentrasi di Jawa dan Jawa itu baru di Jakarta. Dari data tadi, konsentrasi kegiatan itu di Jabodetabek. Apalagi di Jawa belum didistribusi dengan merata, apalagi antar pulau,” kata Samsul usai media gathering di Jakarta, Rabu (27/12).
Samsul menyebut KSEI belum memiliki rencana untuk menargetkan pertumbuhan investor di daerah lainnya. Sebab, kegiatan investor dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi dan jumlah penduduk.
“Memang bahkan kalau bicara 5-6 tahun lalu, 90 persen terkonsentrasi di Jawa. kalau sekarang mulai menyebar karena kegiatan ekonomi tingkat pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah juga meningkat,” tutur Samsul.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat di Jakarta, Rabu (27/12/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Samsul mengamati literasi serta inklusi keuangan semakin membaik di daerah luar Jawa. Dengan semakin meratanya kegiatan ekonomi, maka distribusi investor akan lebih menyebar.
“Kata kunci kegiatan ekonomi harus merata di pulau seluruh Indonesia, sehingga pertumbuhan investor akan lebih merata ke seluruh wilayah Indonesia,” imbuhnya.
Samsul melihat potensi investor akan tumbuh berada di Pulau Sumatera. Apabila ekonomi semakin tumbuh di pulau lain, maka wilayah lainnya juga turut merasakan dampak investasi sehingga menggaet jumlah investor semakin banyak.
“Dengan wilayah baru yang dibuka kegiatan ekonomi, maka pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan jumlah penduduk, dan pertumbuhan ekonomi semakin besar,” ujar Samsul.
68,14 persen total investor pasar modal berasal dari Pulau Jawa. Sisanya 16,78 persen berasal dari Pulau Sumatera, 5,32 persen dari Pulau Kalimantan, 5,02 persen dari Pulau Sulawesi.
ADVERTISEMENT
Sementara jumlah investor pasar modal di Bali, NTT dan NTB sekitar 3,57 persen. Investor paling sedikit berada di daerah Maluku dan Papua sebesar 1,17 persen.