Dirut Mandiri Ungkap Sektor ‘New Money’ Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

10 Desember 2024 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi memberikan pemaparan saat Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal IV 2023 Bank Mandiri di Jakarta,  Rabu (31/1/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi memberikan pemaparan saat Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal IV 2023 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (31/1/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Darmawan Junaidi, mengungkap ada 7 sektor 'new money' atau menghasilkan uang baru yang berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia 8 persen di tahun 2029.
ADVERTISEMENT
"Proyeksi pertumbuhan ekonomi 8 persen itu sangat bisa, tapi kita juga butuh sektor-sektor yang berpotensi menciptakan 'new money'," ucap Darmawan di acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025, di Jakarta, Selasa (10/12).
7 sektor yang diproyeksi Bank Mandiri bisa menciptakan 'new money', adalah hilirisasi tambang, energi, industri manufaktur, perdagangan, kesehatan, pertanian, dan pariwisata.
"Dengan proyeksi total investasi 2025-2029 sebesar lebih dari Rp 7,500 triliun," kata dia.
Menurut Darmawan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menyentuh 8 persen di tahun 2029 dengan nilai Pendapatan Domestik Bruto (PDB) riil mencapai Rp 17,996 triliun.
"Berdasarkan sumber Office of Chief Economist Bank Mandiri, pertumbuhan ekonomi 8 persen akan terjadi di tahun 2029 dengan nilai PDB riil Rp 17,996 triliun," imbuh Darmawan.
Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025, di Jakarta, Selasa (10/12/2024). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa capai 8 persen di masa pemerintahannya. Hal tersebut tentu perlu didukung nilai investasi yang jumbo.
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyebut Indonesia butuh investasi senilai USD 900 miliar atau setara Rp 13.528 triliun hingga 2029 untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Secara rinci, target investasi di 2024 sebesar USD 100 miliar setara Rp 1.650 triliun, di mana realisasi investasi untuk kuartal III 2024 mencapai Rp 431,48 triliun atau meningkat 0,72 persen secara kuartalan (qoq) dan naik 15,24 persen secara tahunan atau year on year (yoy).