Dirut Pertamina Beberkan Alasan Rencana Penghapusan BBM Premium dan Pertalite

31 Agustus 2020 16:35 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SPBU melayani pelanggan di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Rabu (4/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SPBU melayani pelanggan di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Rabu (4/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) tengah meninjau kembali penggunaan BBM dengan oktan (RON) rendah di bawah 91 yang tidak ramah lingkungan. Ada dua BBM yang berada di bawah RON 91 yakni BBM Premium RON 88 dan BBM Pertalite RON 90.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan peninjauan kembali penggunaan kedua jenis BBM karena ada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor 20 Tahun 2017 yang mensyaratkan penggunaan BBM harus di atas RON 91. Itu artinya BBM yang boleh dijual mulai dari Pertamax yang memiliki RON 92.
"Ada permen LHK Nomor 20 Tahun 2017 yang mensyaratkan bahwa gasoline ini minimum RON 91, artinya ada dua produk yang kemudian tidak boleh lagi dijual di pasar yaitu Premium dan Pertalite jika mengikuti aturan KLHK," kata Nicke dalam paparan rapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (31/8).
Rencana ini masih ditinjau karena porsi konsumsinya paling besar di antara enam jenis BBM yang dijual perusahaan. Per 22 Agustus 2020, penjualan Premium mencapai 24 ribu kilo liter (KL) dan Pertalite sebesar 51,5 ribu KL.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk penjualan BBM dengan RON di atas 91 yakni Pertamax dengan RON 92 sebesar 10 ribu KL dan Pertamax Turbo dengan RON 98 sebesar 700 KL.
"Jadi kami dorong bagaimana konsumsi bagi orang yang mampu untuk beralih ke BBM yang ramah lingkungan," ujarnya.
Karyawan melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan konsumen di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Alasan lain untuk menghapus BBM Premium dan Pertalite ini karena di kawasan Asia, hanya Indonesia dan Bangladesh yang masih menggunakan BBM Premium.
Sedangkan di dunia, hanya ada tujuh negara termasuk Indonesia dan Bangladesh yaitu Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, dan Uzbekistan.
Selain itu, rencana penghapusan di bawah RON 91 ini juga karena Indonesia menjadi negara yang menjual varian BBM paling banyak yaitu 6 varian yaitu Solar, Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, dan Dexlite.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dibandingkan negara lain, rata-rata hanya menjual 2 hingga 3 varian seperti Singapura, Australia, Thailand, Vietnam, dan Malaysia dua varian. Lalu ada India dan Myanmar masing-masing 3 varian. Sedangkan China dan Filipina 4 varian.