Dirut Pertamina Hulu Indonesia, John Anis, Mengaku Tercebur Air Mahakam

25 Agustus 2023 14:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, John Anis. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, John Anis. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
ADVERTISEMENT
John Anis didapuk menjadi Direktur Utama (Dirut) Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sejak 22 Mei 2023. Saat itu, PT Pertamina (Persero) merotasi pucuk pimpinan regional di bawah PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
ADVERTISEMENT
John Anis sebelum bergeser memimpin PHI atau Regional 3, menjabat Dirut Pertamina Internasional EP (PIEP) atau Regional 5. Posisi yang ditinggalkannya kemudian diisi Jaffee A. Suardin yang sebelumnya memimpin Pertamina Hulu Rokan (PHR) atau Regional 1. Sedangkan posisi yang ditinggalkan Jaffee, diisi Chalid Said Salim yang sebelumnya Dirut PHI.
PHI yang membawahi Pertamina Hulu Mahakam (PHM), bukan medan tugas baru buat John Anis. Sejak 1996, lulusan Teknik Elektro ITB itu sudah bergabung dengan Total E&P Indonesie yang dulu mengelola Blok Mahakam bersama Inpex Corporation (Jepang), sebelum wilayah kerja migas itu diambil alih PHM.
Bahkan pada 2013, John Anis dipercaya untuk menjabat sebagai Vice President of Field Operations di Total E&P Indonesie, yang saat itu mengelola Blok Mahakam sebagai penghasil gas terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi memimpin PHI ini buat saya kayak balik lagi. Kalau orang bilang, karena saya udah minum air Mahakam. Padahal bukan cuma minum, saya itu udah tercebur ke air Mahakam," kata dia berseloroh saat perbincangan dengan media di Urban Forest, kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (25/8).

Ibarat Sopiri Bus Tua

Pekerja PT Pertamina Hulu Mahakam di anjungan salah satu sumur migas di Blok Mahakam. Foto: Pertamina
Wilayah kerja migas yang dikelola PHI di bawah kepemimpinan John Anis, merupakan ladang-ladang minyak dan gas tua. Salah satunya Blok Migas Sanga-sanga. Di dalamnya terdapat lapangan Louise-1 yang berproduksi sejak lebih seabad lalu yakni pada 1897.
Demikian juga dengan Blok Mahakam, yang mulai eksplorasi pada 1967. Temuan cadangan gas terbukti oleh Total E&P Indonesie (Prancis) dan Inpex Corporation (Jepang) didapati pada 1972, untuk kemudian mulai produksi di 1974.
ADVERTISEMENT
Wilayah Kerja atau Blok Mahakam baru diambil alih untuk dikelola Pertamina pada 2017, dengan dibentuknya PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
Tak mengherankan jika John Anis mengibaratkan dirinya seperti sopir bus tua. "Jadi PHI ini ibarat bus tua. Tetap digunakan, harus jalan, jadi harus tetap menghasilkan. Sementara namanya bus tua, biaya maintenance-nya kan mahal. Jadi kita dituntut efisiensi," ujarnya.
Secara keseluruhan, Pertamina Hulu Indonesia membawahi tiga zona yakni 8, 9 dan 10. Di dalamnya total terdapat 11 entitas usaha atau korporasi.

'Bus Tua' yang Lampaui Target

Sumur Eksplorasi Helios D-1X di Sanga Sanga, Kalimantan Timur. Foto: Dok. SKK Migas
Untuk menyiasati penurunan produksi migas (declining) yang merupakan hukum alam dan tak bisa dihindari, John Anis mendorong PHI melakukan berbagai inovasi. Dengan inovasi itu, lanjut John Anis, perusahaan dapat mencapai target produksi yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
Selain inovasi, PHI juga memastikan keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh pekerja, mitra kerja, dan masyarakat. Dengan begitu, hingga semester I 2023, produksi migas PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) pada semester I 2023 bisa melampaui target yang dipatok perusahaan.
Dalam paparan kepada media, John Anis mengungkapkan pada semester I 2023 PHI mencatat produksi minyak lebih dari 61 ribu barel per hari (MBOPD) dan gas 740 juta standar kaki kubik (MMSCFD).
"Produksi tersebut mampu melebihi target perusahaan untuk semester pertama 2023," paparnya.
Capaian produksi di semester I 2023 tersebut, juga melampaui produksi rata-rata di 2022. Tahun lalu, melalui anak perusahaan dan afiliasinya, PHI mencatatkan produksi minyak sebesar 57,8 ribu barel minyak per hari (MBOPD) produksi gas sebesar 668,3 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi perusahaan, PHI mematok target produksi di 2023 sebesar 63,4 MBOPD untuk minyak dan 668,5 MMSCFD gas. Selain itu, perusahaan juga mematok target pengeboran sebanyak 198 sumur pengembangan, 5 sumur eksplorasi serta 337 workover.