Dirut Pertamina: Penyaluran LPG 3 Kg Sudah Melebihi Kuota APBN

9 Desember 2024 15:15 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi LPG 3kg Foto: ANTARA FOTO/Irfan Anshori
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi LPG 3kg Foto: ANTARA FOTO/Irfan Anshori
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mencatat realisasi penyaluran LPG 3 kg bersubsidi sudah melebihi kuota alias overkuota sebesar 3 persen dari yang ditetapkan APBN 2024.
ADVERTISEMENT
Pemerintah menetapkan kuota penyaluran LPG 3 kg sepanjang tahun 2024 dalam APBN sebesar 8,03 juta metrik ton (MT). Realisasi penyaluran LPG 3 kg tersebut melebihi prognosa pemerintah, yakni overkuota LPG 3 kg sebesar 1 persen.
"Untuk realisasi PSO yang sudah dijalankan hingga Desember ini, seperti yang saya sampaikan tadi, untuk LPG memang ada kelebihan kurang lebih 3 persen over quota," ungkapnya saat konferensi pers kesiapan Nataru, Senin (9/12).
Di lain sisi, lanjut Simon, realisasi penyaluran BBM bersubsidi baik itu Pertalite maupun Bio Solar masih dalam kondisi aman, bahkan di bawah kuota yang ditetapkan dalam APBN.
"Tetapi untuk Pertalite dan Solar masih ada 2 persen under, masih di bawah kuota 2 persen," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Simon menyiapkan strategi agar penyaluran Pertalite tidak jebol hingga akhir tahun ini, terutama selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Pertamina, kata dia, konsisten melaksanakan edukasi untuk mengajak masyarakat yang tidak berhak mengonsumsi BBM subsidi, agar membeli BBM non subsidi, yakni Pertamax Series dan Dex Series.
"BBM subsidi atau PSO ini lebih diutamakan untuk rakyat yang kurang mampu, jadi apabila rakyat yang mampu mungkin bisa menggunakan BBM yang non-PSO dengan demikian ajakan dan edukasi ke masyarakat supaya lebih banyak masyarakat yang menyadari ini," tutur Simon.
Adapun Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru, yang akan beroperasi mulai 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025. Pertamina memprediksi kebutuhan BBM dan LPG selama periode tersebut mayoritas akan naik.
ADVERTISEMENT
Menurut Simon, kebutuhan Gasoline (bensin) selama periode Satgas diperkirakan meningkat sekitar 5 persen dibanding rerata normal, sedangkan Gasoil (solar) diprediksi turun sekitar 3,3 persen karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk.
Pertamina Patra Niaga memperluas pembelian LPG 3 kg secara digital. Tapi pembeli manual tetap dilayani. Foto: Pertamina Patra Niaga
Sementara kebutuhan LPG untuk konsumsi rumah tangga selama periode Satgas diprediksikan mengalami kenaikan sekitar 2,7 persen dibanding rerata normal.
Simon menuturkan, stok ketahanan BBM selama periode Nataru tahun ini yakni di antaranya LPG 15,43 hari, kerosene 13,54 hari, Pertalite 17,26 hari, Pertamax 20,74 hari, Pertamax Turbo 39,71 hari.
Kemudian, Bio Solar 17,14 hari, Dexlite blending, Pertamina Dex 28,72 hari, dan avtur sebanyak 28,43 hari.
Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Dadan mengatakan, pemerintah memprediksi realisasi penyaluran LPG 3 kg tahun ini mencapai 8,121 juta MT, alias jebol sekitar 1,13 persen dari kuota APBN Tahun 2024 sebesar 8,03 juta MT.
ADVERTISEMENT
"Proyeksi kami untuk outlook sampai 2024 adalah sebesar 8,121 juta MT, sedikit lebih dari yang sudah ditetapkan dalam APBN," ungkapnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR, Rabu (29/5).