Dirut Pertamina Tegaskan Tidak Ada Gugatan dari Perusahaan Migas Mozambik

9 Februari 2021 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di pertamina energy forum 2019, Selasa (26/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di pertamina energy forum 2019, Selasa (26/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menepis kabar perseroan digugat Mozambique LNG 1 Company senilai USD 2,8 miliar atau sekitar Rp 40 triliun. Dia menegaskan, hingga saat ini tidak ada gugatan yang dilayangkan perusahaan asal Mozambik itu.
ADVERTISEMENT
Nicke menyebut, kerja sama dengan Mozambique LNG 1 Company dimulai sejak 2013 lalu. Tapi, dalam prosesnya mengalami renegosiasi hingga penandatangan Sales and Purchase Agreement (SPA) pada 2019 lalu untuk mendatangkan gas bumi dari Mozambik mulai 2025.
"Gugatan tidak ada. Kontrak efektif nanti 2025, karena ini barang ini belum ada," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI, Selasa (9/2).
Dia bercerita, alasan perusahaan melakukan kontrak beli gas bumi dari Mozambik karena pasokan gas bumi nasional akan defisit pada 2025. Adapun laporan seretnya gas bumi 5 tahun mendatang itu berdasarkan data Neraca Gas Indonesia terbitan Kementerian ESDM.
Kargo LNG domestik perdana 2018 Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Karena tahun lalu ada pandemi dan hingga saat ini belum juga usai. Perusahaan pun mengkaji lagi permintaan gas bumi saat ini sebagai bentuk kehati-hatian sebelum kontrak dijalankan di 2025.
ADVERTISEMENT
Perseroan juga menunggu data terbaru mengenai neraca gas Indonesia yang saat ini masih difinalisasi pemerintah dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang biasanya dirilis Kementerian ESDM.
"Karena mungkin dulu perencanaan supply gas neracanya berbeda dengan sekarang pas COVID-19. Maka sekarang kami review supply and demand gasnya sebagai bentuk prinsip kehati-hatian," ujarnya.
Nicke menjelaskan, dalam kontrak SPA yang sudah ditandatangani, pembelian gas bumi ini bakal berlangsung selama 20 tahun depan pengiriman pertama di 2025 secara bertahap. Volume kontraknya akan dikirim 1 juta metrik ton per tahun atau sekitar 17 kargo dari Mozambik.