Dirut Pertamina Ungkap Batal Beli Minyak Murah dari Rusia

6 Mei 2022 19:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
Komplek kilang minyak PT Pertamina (Persero) RU-VI Balongan yang berlokasi di Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu propinsi Jawa Barat. Foto: Dok. Kemhan RI
zoom-in-whitePerbesar
Komplek kilang minyak PT Pertamina (Persero) RU-VI Balongan yang berlokasi di Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu propinsi Jawa Barat. Foto: Dok. Kemhan RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, sempat berencana untuk membeli minyak mentah murah dari Rusia. Namun, dia mengungkapkan kalau Pertamina batal merealisasikan rencana tersebut.
ADVERTISEMENT
Nicke mengungkapkan rencana pembelian minyak murah dari Rusia saat rapat dengan Komisi VI DPR 28 Maret 2022 lalu. Hal ini dilakukan setelah proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau modifikasi kilang Balongan rampung Mei 2022 ini.
Nicke menjelaskan saat ini stok minyak di kilang-kilang milik Pertamina dalam keadaan aman. Sehingga, rencana pembelian minyak murah dari Rusia dipastikan batal.
"Enggak jadi kita beli (minyak) dari Rusia. Karena ternyata cukup stok kita kalau kita lihat kilang-kilang kita," ujar Nicke di Pertamina Integrated Command Center, Jumat (6/5).
Dalam kesempatan tersebut, Nicke juga menjelaskan kalau Pertamina mulai mengerem keran impor minyak. Ia menuturkan Pertamina sedang melakukan efisiensi untuk menggenjot kinerja keuangan.
Sebagai informasi, Pertamina tengah menghadapi beban kenaikan harga minyak mentah dunia yang turut mengerek anggaran subsidi dan kompensasi energi.
ADVERTISEMENT
"Seluruh efisiensi yang kita lakukan mencapai USD 800 juta, itu membantu kinerja keuangan kami," jelasnya.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati memberikan sambutan di acara Pertamina Muda Seed & Scale Up. Foto: Dok. Pertamina
Sebelumnya, Nicke mengatakan saat ini kilang-kilang milik Pertamina belum memiliki fleksibilitas tinggi.Sehingga hanya bisa memproses jenis minyak mentah (crude) dengan sulfur rendah yang mahal.
"Di dunia ini supply-nya enggak banyak, makanya kenapa kita (beli) dari negara tertentu seperti Aramco. Dengan revamping ini maka Balongan lebih terbuka dan fleksibel menggunakan crude apa pun," kata dia saat rapat dengan Komisi VI DPR, Senin (28/3).
Nicke melihat ada kesempatan di tengah situasi konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina, Pertamina bisa membeli minyak murah dari Rusia. Adapun kerja sama ini akan berada di tangan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Adityawarman.
ADVERTISEMENT
"Pak Taufik sudah approach, kita akan membeli ini. Selesai di revamping Kilang Balongan, kita akan melakukan pengadaan (minyak) dari Rusia," ujar Nicke.
Bahkan, kata Nicke, Pertamina sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Bank Indonesia (BI) terkait rencana pembelian minyak dari Rusia ini, untuk memastikan tidak ada isu politis yang mengadang.