Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Dirut PTPN Sebut Palm Co Baru Bisa IPO di 2024, Mundur dari Target
26 Oktober 2023 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Holding BUMN sektor perkebunan kelapa sawit, Palm Co, ditargetkan baru bisa melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO ) di tahun depan, alias lebih lama dibandingkan target Kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan tahun depan kita bisa melaksanakan IPO dan langkah-langkahnya sudah kita mulai dari 1,5 tahun lalu," ucap Direktur Utama PTPN III (Persero)/Holding Perkebunan, Mohammad Abdul Gani, saat Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Kamis (26/10).
Gani menuturkan, perusahaan telah melaksanakan upaya transformasi dalam dua tahap. Pertama, pembentukan sub holding perusahaan gula yang dinamakan SugarCo sejak tahun 2021, untuk merevitalisasi industri gula nasional dan meningkatkan produksi gula nasional.
Kemudian tahap kedua merupakan pembentukan dua subholding, PalmCo dan SupportingCo yang akan rampung pada 1-2 minggu ke depan.
Adapun PTPN V, VI dan XIII akan bergabung ke dalam PTPN IV sebagai Sub Holding PalmCo. Sedangkan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV bergabung ke dalam PTPN I atau Sub Holding SupportingCo.
"Maka yang berikutnya sedang dalam mungkin 1-2 minggu mudah-mudahan selesai kita akan membentuk subholding yang namanya PalmCo dan SupportingCo," ujar Gani.
ADVERTISEMENT
Gani menuturkan target perseroan dalam 10 tahun ke depan yakni memperluas perkebunan kelapa sawit menjadi 700.000 hektare dengan cara konversi dari kebun karet dan komoditas lainnya.
"Inilah yang akan kita bawa, kita jual kaitannya dengan rencana IPO tahun depan. Jadi kita sedang melakukan persiapan," ungkap Gani.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan holding BUMN sektor perkebunan kelapa sawit, Palm Co, akan melantai di bursa saham pada kuartal IV tahun 2023.
Erick menuturkan, proses pembentukan holding perkebunan kelapa sawit di bawah PTPN ini masih dalam tahap permohonan izin penyusunan Peraturan Pemerintah (PP).
"Lalu diharapkan kita juga di kuartal IV bisa melakukan aksi korporasi ini," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (20/3).
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, tujuan dari IPO Palm Co ini yaitu untuk mengembangkan 80 industri hilirisasi kelapa sawit, salah satunya industri kosmetik. Dia menyebutkan, Indonesia merupakan pangsa pasar kosmetik terbesar kelima di dunia.
Selain industri kosmetik, Erick juga mendorong hilirisasi kelapa sawit untuk minyak goreng. Hal ini menyusul serangkaian permasalahan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di pasaran saat ini.