Dirut Smesco: UMKM Harus Utamakan Produksi Produk yang Khas Indonesia

27 Oktober 2022 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
kumparan melalui Festival UMKM kumparan 2022 sebagai salah satu festival UMKM online terbesar, turut berkontribusi membantu anak muda berbisnis hingga mengangkat eksistensi perempuan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus berupaya mewujudkan pengembangan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam meningkatkan keterampilan dan keahlian untuk menyalurkan berbagai produk lokal yang dihasilkan.
Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan bahwa tugas anak muda saat ini adalah memproduksi barang. Ia juga meminta kepada generasi muda untuk membuat barang yang menonjolkan ciri khas budaya Indonesia, bukan mencirikan sesuatu hal yang kebarat-baratan.
"Teman-teman, kalau mau bikin barang, bukan karena kita kebarat-baratan, kita harus menjual sesuatu yang khas kita. Baru laku nantinya," ujar Leonard dalam Festival UMKM kumparan 2022 Day 2, Kamis (27/10).
Direktur Utama SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata dalam Festival UMKM kumparan 2022 Day 2, Kamis (27/10/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Menurut dia, tidak mungkin orang Indonesia menjual keju ke orang Belanda. Pasalnya, Belanda terkenal dengan kejunya terutama Gouda dan Edam. Keju-keju dari Belanda biasanya manis dan kebanyakan dibuat berdasarkan resep yang telah berumur ratusan tahun.
ADVERTISEMENT
"Intinya ke depan ini, sebelum lebih jauh lagi kita beresin PR nya di sini," jelasnya.
Leonard juga menceritakan soal rekannya sebagai pengusaha industri yang menaruh perhatian pada pabrik sepatu miliknya. Pasalnya, sang rekan khawatir terhadap pabriknya miliknya yang tidak akan ada memiliki penerus.
"Anak-anak muda sekarang tidak mau masuk pabrik. Gimana caranya kalau kita tidak punya pabrik, menghasilkan barang? Itu tidak mungkin," cerita Leonard.
Ia meminta kepada semua generasi muda untuk tidak hanya menjadi seorang trader saja. Hal ini dinilai tidak bagus untuk perekonomian Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki resources yang mumpuni dibantu oleh pemerintah.
"Misalnya diproses sepatunya, sehingga komponen dasarnya nanti available. Itu tugas kita sebagai UKM, bisnis, sebagai entrepreneur adalah membuat barang," tandasnya.
ADVERTISEMENT