Dirut Soal Reklamasi: Ancol Bisa Jadi Brand of Indonesia

Symphony of the Sea, Ancol Foto: Dok. Ancol Taman Impian

Kawasan Ancol bakal direklamasi. Hal itu sesuai dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 237 Tahun 2020 yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali mengungkapkan reklamasi yang dilakukan memang bertujuan untuk pengembangan kawasan Ancol.

“Konsep perluasan daratan ini untuk menyikapi bahwa kita mendapatkan amanah dari Pak Gubernur bahwa Ancol ini dalam ke depan diharapkan bisa menjadi brand of Indonesia yaitu bahwa kalau orang kalau mengingat Indonesia, mengingat Ancol,” kata Sahir secara virtual usai paparan publik perusahaan, Senin (24/8).

Ilustrasi Taman Impian Jaya Ancol. Foto: Shutterstock

Sahir menjelaskan langkah itu bisa membuat Ancol tidak kalah bersaing dengan brand-brand skala internasional. Ia menganggap strategi tersebut juga bisa menarik minat wisatawan.

“Sehingga ini proses jadi brand Indonesia ini juga diharapkan mendatangkan wisatawan dan juga menahan orang untuk tidak perlu keluar negeri, cukup rekreasi di Ancol,” terang Sahir.

“Jadi pengembangan-pengembangan ini tentunya perlu perluasan dan konsep untuk pariwisata Indonesia,” tambahnya.

Dalam Kepgub tersebut, Anies mengizinkan reklamasi Ancol dilakukan seluas 155 hektare, dengan pembagian 120 hektare di sisi timur dan 35 hektare di sisi barat. Pemberian izin 155 hektare itu karena pengerukan akan terus berjalan.

Sehingga tanah hasil kerukan sungai dan waduk akan kembali ditumpuk membentuk daratan. Tak hanya waduk dan sungai, hasil kerukan proyek MRT juga akan ikut dibuang ke titik reklamasi.

Anies juga memastikan, reklamasi Ancol tak akan menguntungkan satu pihak dan merugikan warga Jakarta. Melainkan akan bermanfaat bagi warga.