Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Diskon Tarif Listrik 50 Persen Bikin RI Alami Deflasi di Januari 2025
3 Februari 2025 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,76 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau month to month (mtm). Hal ini terjadi efek kebijakan diskon tarif listrik yang diberlakukan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengungkapkan komoditas tarif listrik menjadi penyumbang utama deflasi bulan lalu dengan tingkat penurunan harga mencapai 32,03 persen, serta andil deflasi sebesar 1,47 persen.
“Deflasi terjadi akibat adanya diskon 50 persen bagi pelanggan dengan daya listrik sampai dengan 2.200 VA di Januari 2025,” kata Amalia dalam konferensi pers di kantor BPS, Senin (3/2).
Menurut Amalia, pencatatan dampak diskon listrik dalam inflasi sejalan dengan panduan Consumer Price Index (CPI) Manual, yang menjadi acuan kantor statistik dunia, termasuk BPS, dalam menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK). Ia menegaskan harga diskon dapat masuk dalam perhitungan inflasi jika kualitas barang atau jasa tetap sama dengan kondisi normal, serta jika harga diskon tersebut tersedia untuk banyak orang.
ADVERTISEMENT
“Dengan demikian, diskon tarif listrik sebesar 50 persen juga tercatat dalam perhitungan inflasi yang dilakukan BPS yang kami umumkan hari ini,” jelas Amalia.
Secara historis, perubahan tarif listrik juga pernah terjadi pada Juni dan Agustus 2022, ketika pemerintah melakukan penyesuaian tarif tenaga listrik pada kuartal III 2022. Namun, kebijakan diskon listrik yang diberikan pada Januari 2025 kali ini memiliki dampak yang lebih besar terhadap pergerakan inflasi nasional.
Lebih lanjut, Amalia mencatat sebanyak 4 dari 38 provinsi Indonesia mengalami inflasi. Sedangkan 34 lainnya mengalami deflasi.
“Deflasi terdalam terjadi di Papua Barat 2,29 persen dan inflasi tertinggi di Kepulauan Riau 0,43 persen,” tutur Amalia.