Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Diskon Tiket Pesawat saat Lebaran 2025 Dinilai Bisa Bikin Boncos Maskapai
2 Februari 2025 16:12 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Kalau harga dipaksa turun, mungkin jumlah penumpang akan sedikit bertambah beberapa persen. Tapi jika tambahan penumpang tidak membuat airlines profitable, justru akan membunuh industri transportasi udara kita,” ungkap Alvin kepada kumparan, Minggu (2/2).
Alvin mengatakan Tarif Batas Atas (TBA) maskapai tidak pernah disesuaikan dengan biaya operasi maskapai sejak 2019. Padahal, ada beberapa kenaikan seperti gaji karyawan, sewa gedung, ruang dan fasilitas bandara, serta harga avtur yang saat ini sudah naik.
“Tahun 2019, harga avtur Rp 9.500 per liter, 1 dolar (AS) sama dengan Rp 12.500. Sekarang 1 dolar sama dengan Rp 16.200, harga avtur Rp 12.688,” jelas Alvin.
Untuk itu, Alvin menyarankan jika diskon tiket tetap dilakukan, maka hal yang harus dihapus adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap tiket rute domestik dan PPN terhadap avtur untuk rute domestik. Opsi lain yang dapat dilakukan adalah nasionalisasi seluruh maskapai.
ADVERTISEMENT
“Dibeli oleh pemerintah. Jadikan BUMN. Setelah itu silahkan pemerintah yang biayai untuk hidup airlines tersebut,” ujar Alvin.
Di sisi lain, ekonom dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, menyebut diskon tiket pesawat saat lebaran bisa menjadi penggerak ekonomi, sekaligus alternatif transportasi pribadi saat mudik.
Nantinya jika diskon tiket pesawat diterapkan, maka arus mudik bisa menjadi lebih kondusif dan tidak menimbulkan penumpukan di jalur darat.
“Agar jalur mudik tidak begitu macet, terutama untuk jalur melewati pelabuhan, contohnya Merak. Setiap tahun kepadatan Merak menjadi momok menakutkan bagi pemudik,” kata Nailul.
Nailul melihat pemerintah perlu memberikan insentif pesawat untuk beberapa rute di luar Pulau Jawa, seperti rute ke Pulau Sumatera untuk menghindari opsi lain pemudik jalur darat. Selain itu, ia menilai pemerintah perlu memeriksa harga tiket pada musim puncak lebaran yang terkadang tidak wajar.
ADVERTISEMENT
“Terutama untuk daerah tujuan mudik utama. Berasalan kenaikan permintaan, harga bisa ditawarkan hingga 10 kali lipat, termasuk harga penginapan yang meningkat pula. Jika memang tidak diawasi percuma ada diskon, toh harga tiket pesawat juga sudah dimahalkan,” tutur Nailul.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan kebijakan diskon tiket pesawat akan diberlakukan untuk Lebaran 2025.
Insentif untuk pesawat tujuan Pulau Sumatera bisa menjadi opsi logis agar pengguna mobil pribadi berpindah ke pesawat. Jika diberikan diskon untuk tarif tol, harus dipersiapkan baik pengaturan maupun sarana prasarana penunjang seperti rest area.
"Dilanjutkan dari program Nataru yang lalu yaitu diskon harga tiket pesawat," ungkap Airlangga saat konferensi pers High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPID) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/1).
ADVERTISEMENT