Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ditinggal Mudik, Hotel-hotel di Jakarta Sepi Pengunjung
14 Juni 2018 20:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB

ADVERTISEMENT
Jalanan di Jakarta sudah terlihat lengang. Banyaknya warga ibukota yang mudik ke kampung halaman pada Lebaran tahun ini, juga berpengaruh pada okupansi hotel-hotel di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebut saja HARRIS Hotel Tebet Jakarta. Di sini, okupansi saat musim Lebaran hanya 30% dibanding hari-hari biasanya yang mencapai lebih dari 50%.
“Untuk HARRIS Hotel Tebet Jakarta sepi. Okupansi rata-rata 30%,” kata Marketing Communication Manager HARRIS Hotel Tebet Jakarta, Martha W Thomas, saat dihubungi kumparan, Kamis (14/6).
Marta mengatakan, sepinya pengunjung karena hotel tempatnya bekerja memang berorientasi untuk bisnis, bukan untuk travelling. Katanya, hotel yang berlokasi di Tebet, Jakarta Selatan ini akan kembali normal lagi setelah 2 minggu Lebaran.
Meski begitu, Marta mengatakan, hotel HARRIS lain yang berada di daerah tujuan mudik justru ramai. Tingkat okupansi yang didapat tahun ini rata-rata 80%, sama seperti tahun lalu.

ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga terjadi pada hotel Plataran di beberapa daerah tujuan mudik. Corporate Marketing Communications Manager Plataran Indonesia, Rindy Hapsari Putri, mengatakan tingkap okupansi hotel Plataran di daerah mencapai di atas 80%.
“Untuk Villa Puncak by Plataran sampai Plataran Komodo okupansinya rata-rata 75%. Bahkan di Komodo bisa sampai di atas 80%. Sementara di Plataran di Borobudur mencapai di atas 60% untuk Lebaran tahun ini,” katanya.
Sementara untuk Jakarta, Plataran hanya menyediakan venue dan dining. Saat ditinggal mudik seperti saat ini, restaurant di sana tutup. Mereka baru akan membukanya pada 22 Juni mendatang saat warga ibukota sudah banyak yang kembali ke Jakarta.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan saat musim Lebaran seperti saat ini, umumnya hotel-hotel di Jakarta yang berorientasi untuk kegiatan bisnis sepi pengunjung. Rata-rata okupansi hotel yang ada di Sudirman dan Thamrin hanya 20%.

“Kalau seperti sekarang ini rendah sekali, kisarannya 20%. Karena banyak juga warga yang keluar kota, jadi sepi sekali ya, apalagi hotel-hotel di kawasan Sudirman,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, kemungkinan hotel di Jakarta yang ramai berada di Kelapa Gading. Sebab di sana banyak dihuni oleh keturunan Tionghoa yang tidak merayakan mudik dan Lebaran tapi ditinggal Asisten Rumah Tangga (ART) pulang kampung.
“Ya kalau di daerah Kelapa Gading mungkin ramai ya karena kebanyakan kan warga yang tidak mudik, keturunan Tionghoa yang enggak ke mana-mana kalau Lebaran seperti ini. Tapi banyak juga mereka yang liburan juga. Sebanarnya keterisiannya di sana tetap lebih rendah dibanding hari-hari biasa, sekitar 50%. Ya tapi masih lebih baik dibanding di pusat karena di Kelapa Gading kan dekat dengan pemukiman,” tandasnya.