Ditjen Cipta Karya Alokasikan Rp 670 M Bangun RS Darurat COVID-Isolasi Terpadu

31 Agustus 2021 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruang perawatan di Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 Asrama Haji di Pondok Gede, Jakarta.  Foto: Instagram/@kemenpupr
zoom-in-whitePerbesar
Ruang perawatan di Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 Asrama Haji di Pondok Gede, Jakarta. Foto: Instagram/@kemenpupr
ADVERTISEMENT
Seluruh kementerian mengalami refocusing anggaran di tahun ini. Pasalnya pemerintah harus mengubah prioritas anggaran akibat lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di awal Juli.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, mengatakan direktoratnya juga harus mengalami refocusing hingga 4 kali.
Tahun, kata dia, juga dilakukan realokasi belanja untuk pembangunan dan renovasi Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 dan lokasi isolasi terpadu. Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan RSD dan tempat isolasi tersebut mencapai Rp 679 miliar.
"Terdapat realokasi belanja sebesar Rp 670 miliar itu digunakan untuk pembangunan dan renovasi RS Darurat COVID-19 dan juga isoter yang kami diminta setelah ada ratas," ujar Diana dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Selasa (31/8).
Ruang perawatan di Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 Asrama Haji di Pondok Gede, Jakarta. Foto: Instagram/@kemenpupr
Untuk realisasi anggaran Ditjen Cipta Karya tahun anggaran 2021 per 31 Agustus mencapai 52,07 persen. Realisasi ini dari penyesuaian terakhir dengan pagu anggaran Rp 26,319 triliun.
ADVERTISEMENT
"Saat ini progress realisasi pagu anggaran Ditjen Cipta Karya tanggal 29 itu 51,59 persen, tapi di tanggal 31 Agustus sudah 52,07 persen untuk keuangan, dan fisiknya 49,74 persen," rincinya.
Untuk realisasi penyerapan kegiatan padat karya tahun 2021, hingga 29 Agustus sebesar Rp 4,07 triliun dari alokasi anggaran Rp 5,29 triliun. Sedangkan tenaga kerja yang berhasil terserap sebanyak 322.095 orang.