Ditjen Hubdar Kemenhub Dapat Dana PEN Rp 298,8 M, Baru Terealisasi Rp 16,5 M

30 Agustus 2021 18:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setyadi Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setyadi Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam penambahan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 untuk Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, pemerintah mengalokasikan Rp 298.821.809.000. Namun serapan anggaran ini masih sangat rendah.
ADVERTISEMENT
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengakui realisasi anggaran PEN untuk penanganan pandemi COVID-19 tahun 2021 masih rendah, baru Rp 16.500.749.926 atau 5,52 persen.
"Untuk realisasi tambahan penanganan COVID-19 dan PEN sebesar Rp 298 miliar untuk realisasi keuangan sebesar 5,52 persen," ujar Budi dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Senin (30/8).
Sementara untuk realisasi fisik baru 6,43 persen. Dia menjelaskan, realisasi yang rendah ini karena kebanyakan kontrak dilakukan di Agustus 2021.
"Realisasi fisik 6,43 persen. Realisasi ini memang masih rendah karena sebagian besar kegiatan berkontrak di bulan Agustus 2021," jelasnya.
Petugas dari Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memeriksa penumpang bus yang keluar dari gerbang Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggaraa
Namun dia memastikan akan melakukan percepatan untuk realisasi anggaran ini. Salah satunya dengan melakukan penambahan sumber daya untuk bisa merealisasikan anggaran tepat waktu.
ADVERTISEMENT
"Percepatan kegiatan akan dilakukan dengan melakukan penambahan tenaga kerja dan peralatan. Sehingga pekerjaan akan selesai sesuai jadwal pelaksanaan," tuturnya.
Sementara untuk realisasi anggaran Perhubungan Darat di 2021 sudah terealisasi Rp 3,10 triliun atau 54,11 persen per 28 Agustus. Realisasi itu dari total anggaran Ro 5,73 triliun.
"Realisasi lebih besar dari 1,86 persen dari target 52,25 persen karena adanya percepatan progres fisik di lapangan sehingga pencapaian dapat dilakukan lebih cepat dari jadwal yang ada," jelasnya.