Ditopang Bisnis Sewa Menara, Laba Mitratel (MTEL) Melesat ke 1,78 T di 2022

7 Maret 2023 12:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara telekomunikasi Mitratel. Foto: Mitratel
zoom-in-whitePerbesar
Menara telekomunikasi Mitratel. Foto: Mitratel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk alias Mitratel (MTEL) mencatatkan laba bersih Rp 1,78 triliun sepanjang 2022. Nilai ini naik 29,3 persen dibandingkan 2021 yang untung Rp 1,38 triliun.
ADVERTISEMENT
Kenaikan laba tahun lalu ditopang pendapatan yang naik 12,5 persen menjadi Rp 7,72 triliun. Sementara EBITDA melonjak 18,5 persen menjadi Rp 6,14 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 5,18 triliun.
Melonjaknya saham perusahaan bikin harga saham terkerek. Berdasarkan data RTI, Selasa (7/3), saham MTEL naik 2,16 persen atau bertambah 15 poin ke 710 per lembar saham.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perseroan yang naik dua digit ini merefleksikan keberhasilan program pengembangan bisnis organik dan inorganik, yang berdampak positif terhadap kinerja keuangan. Selain itu perusahaan juga terus fokus dalam melakukan efisiensi biaya operasional sehingga profitabilitas di sisi marjin meningkat.
“Pendapatan yang tumbuh 12,5 persen dan laba bersih melonjak 29,3 persen di tahun 2022 merupakan hasil nyata dari eksekusi strategi dan rencana-rencana bisnis Mitratel," katanya dalam keterangan resmi.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko di acara Telkom Group Investor Day 2022, di Nusa Dua, Bali, Rabu (24/8/2022). Foto: Dok. Mitratel
Teddy merincikan pendapatan dari segmen penyewaan menara di 2022 masih mendominasi dengan nilai Rp 6,37 triliun atau naik 17,4 persen. Pendapatan sewa menara ini merupakan pertumbuhan yang berkelanjutan didorong oleh menara baru (built to suit) dan kolokasi, termasuk dari hasil akuisisi menara telekomunikasi Telkomsel di Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Total penambahan menara baru yang dimiliki oleh Mitratel pada tahun 2022 adalah sebanyak 7.212 menara dan penambahan jumlah tenant (penyewa) sebesar 9.412. Ada 6.000 menara baru tersebut datang dari proses akuisisi menara operator Telkomsel.
Selain itu Mitratel juga mengembangkan jaringan fiber optic sebagai bagian penting dari ekosistem menara, dan telah memiliki fiber optic sepanjang 16.641 km. Sepanjang 6.012 km di antaranya merupakan hasil akuisisi.
Strategi organik dan aksi korporasi di tahun 2022 ini yang menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan kinerja perusahaan.
Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi independen dengan pertumbuhan menara dan pelanggan terbesar selama periode 2017-2022 dibandingkan dengan kompetitor. Bahkan sejak tahun 2010-2022 CAGR untuk pertumbuhan organik adalah sebesar 45 persen.
Riset bisnis Mitratel. Foto: kumparan
Selain itu, pengembangan bisnis seperti fiber optic, energy as service, serta edge infra solution melengkapi usaha Mitratel untuk menjadi Digital Infraco yang memberikan layanan dan solusi terlengkap untuk semua operator telekomunikasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mitratel juga tidak memiliki eksposur risiko fluktuasi mata uang asing, mengingat seluruh pinjaman dalam denominasi rupiah. Bahkan utang perseroan turun menjadi Rp 15,29 triliun dari Rp 18,07 triliun. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) pada 2022 turun menjadi 0,45 kali dari sebelumnya 0,54 kali (yoy).
"Mitratel tetap memiliki ruang yang cukup longgar untuk ekspansi karena DER-nya semakin turun dan ekuitas perseroan mencatatkan peningkatan 0,5 persen menjadi Rp 33,808 triliun," tutur Teddy.
Perseroan yakin prospek bisnis di tahun 2023 akan tetap mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata industri, hal ini berdasarkan strategi dan model bisnis Mitratel yang solid, dengan didukung oleh pertumbuhan organik seperti peningkatan kolokasi (tenancy ratio), dan dilengkapi aksi inorganik yang akan memacu Mitratel untuk mencatatkan pertumbuhan positif pada pendapatan maupun peningkatan laba bersih.
ADVERTISEMENT
"Kami meyakini kinerja perseroan di tahun 2023 ini akan terus bertumbuh dengan fokus pada monetisasi aset, efisiensi biaya, dan akan semakin memperkuat kepemimpinan Mitratel di industri menara,” tuturnya.

Strategi Perusahaan Tahun Ini

Ke depannya, beberapa langkah strategis akan terus dilakukan MTEL. Perusahaan akan fokus untuk memberikan solusi end to end bagi pelanggan seperti layanan fiber to the tower dan energy as a service.
MTEL juga akan lebih agresif untuk memonetisasi aset menara kami yang berjumlah lebih dari 35.400 dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami yakin di tahun 2023 Mitratel akan tetap menjadi market leader dengan penguasaan pangsa pasar yang lebih baik dibandingkan kompetitor,” tambah Teddy.
Riset bisnis Mitratel. Foto: kumparan
Perseroan yakin mampu melanjutkan momentum pertumbuhan di tahun 2023 ini dengan tumbuh double digit atau jauh di atas industri yang diperkirakan hanya tumbuh di kisaran 4 persen. Target ini akan dikejar melalui agresivitas kegiatan organik, inorganik, dan pengembangan bisnis lainnya untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh operator dalam mengembangkan jaringan telekomunikasi.
ADVERTISEMENT