Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ditopang Layanan Umrah, Pendapatan Garuda Indonesia Naik Jadi Rp 11,9 Triliun
6 Mei 2025 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) mencatat pertumbuhan pendapatan operasional konsolidasian per 31 Maret 2025 tercatat sebesar USD 723,56 juta atau Rp 11,9 triliun, meningkat 1,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Kinerja segmen pesawat charter pada kuartal I 2025 meningkat sebesar 92,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan pendapatan USD 37.958.218.
“Permintaan [charter] yang meningkat, khususnya pada segmen umrah dan perjalanan grup, turut memperkuat posisi Garuda sebagai penyedia layanan penerbangan yang adaptif terhadap dinamika pasar,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5)
Selain pertumbuhan dari charter, pendapatan operasional juga didukung peningkatan volume penumpang dan kargo. Untuk segmen penumpang, Garuda Indonesia mengangkut 5,12 juta penumpang, terdiri dari 2,64 juta penumpang Garuda Indonesia dan 2,48 juta penumpang Citilink pada Kuartal I 2025.
“Tingkat keterisian kursi tercatat sebesar 78,8 persen, naik 5 persen dibandingkan kuartal I 2024,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tingkat ketepatan waktu juga meningkat pada Kuartal I 2025 mencapai 88,19 persen. Selain itu untuk segmen kargo volume angkutan meningkat 5 persen menjadi 58.145 ton, yang terdiri dari 34.715 ton oleh Garuda Indonesia dan 23.430 ton oleh Citilink
“Kinerja ini memperlihatkan akselerasi pemulihan bertahap pada lini bisnis kargo yang sempat mengalami perlambatan pasca pandemi,” kata Wamildan.
Untuk keuangan, Garuda Indonesia mencatatkan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar USD 162,27 juta atau meningkat 87,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan hal itu Garuda Indonesia berhasil menekan kerugian bersih sebanyak 12,54 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu atau USD 86,82 juta di kuartal I 2024, menjadi USD 75,93 juta di kuartal I 2025.
ADVERTISEMENT
Nilai rugi bersih tersebut terutama disebabkan oleh beban keuangan sebesar USD 124,57 juta yang antara lain merupakan komitmen restrukturisasi pembiayaan, sebagai bagian dari strategi turnaround jangka panjang. Ke depan Garuda Indonesia juga akan melakukan penambahan armada.
“Dengan tren arus kas yang positif dan dukungan kesiapan sinking fund yang proporsional, kami tetap berkomitmen untuk menjaga ketahanan finansial dan pemenuhan kewajiban usaha, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” ujarnya.