Ditopang Omnichannel, Pendapatan Blibli Melonjak Kuartal III 2025

Ilustrasi blibli. Foto: Shutterstock

Pendapatan konsolidasian PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli tumbuh signifikan pada kuartal III 2025. Naik 32 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy) dari Rp 4,27 triliun menjadi Rp 5,64 triliun.

Pendapatan selama sembilan bulan pertama 2025, tercatat naik 26 persen yoy menjadi Rp 15,24 triliun. Kenaikan ini ditopang oleh seluruh segmen usaha, terutama kategori elektronik konsumen dan ekspansi jaringan toko fisik.

Blibli juga mencatat kenaikan take rate menjadi 8,4 persen dari 7,7 persen, dengan pertumbuhan kuat di segmen ritel 1P dan toko fisik yang masing-masing naik 19 persen dan 28 persen.

Segmen toko fisik melesat 50 persen yoy menjadi Rp 1,32 triliun, ditopang peluncuran produk baru dan ekspansi gerai merek tunggal Apple dan Huawei.

Perusahaan memperkuat strategi omnichannel, termasuk melalui integrasi platform Dekoruma untuk memperluas pengalaman belanja rumah dan gaya hidup. Hingga September 2025, Blibli telah mengoperasikan 236 toko elektronik, 58 gerai supermarket premium, dan 38 home and living experience centers.

CFO Blibli, Ronald Winardi, mengatakan laba bruto sebelum diskon perseroan sebesar Rp 5,09 triliun, naik 36 persen yoy. Beban operasional terhadap TPV turun menjadi 7,2 persen dari 7,4 persen, sedangkan EBITDA terhadap TPV membaik dari-2,8 persen menjadi-2,4 persen.

“Kami mencatat pertumbuhan pendapatan yang pesat dan penurunan kerugian berkelanjutan pada kuartal ketiga. Di tengah pasar yang penuh tantangan, kami menjaga disiplin operasional dan optimistis menutup tahun ini dengan baik,” ujar dia.

CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto, mengatakan komitmen perusahaan terhadap keunggulan operasional dan strategi omnichannel memungkinkan Blibli menjaga momentum pertumbuhan serta memberikan nilai bermakna bagi pelanggan dan mitra merek.