Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
PT Mitra Investindo Tbk (MITI) emiten yang bergerak dalam bidang industri minyak dan gas bumi akan melakukan diversifikasi usaha. Presiden Direktur Mitra Investindo Sugi Handoko mengatakan tahun ini perseroan akan berinvestasi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Sorong, Papua Barat. Sebab pasokan listrik di daerah tersebut masih terbilang minim.
ADVERTISEMENT
“Ini yang belum pernah kami lakukan. Hilir risikonya enggak gede. Ada pembelinya, ada kontraknya, tinggal jalan. Diversifikasi ke sana. Ini adalah kesempatan untuk membangun suatu gas to power atau PLTG. Mulai dari skala kecil, di Sorong,” ungkap Sugi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4).
Meski demikian, Sugi masih enggan menjelaskan lebih jauh soal kapasitas PLTG dan besaran investasi yang bakal digelontorkan perseroan.
Sugi menjelaskan nantinya diversifikasi bisnis ini akan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Pemda yang nantinya akan memasok gas. Kemudian nantinya listrik yang dihasilkan akan dibeli kembali oleh PLN. Sehingga perseroan hanya berinvestasi pada pembangunan fisik PLTG saja. Rencananya pembangunan PLTG akan dimulai tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Kita hanya invest membangun PLTG Kita bisa itung-itungan. Itu kontrak 20 tahun. Gampang nanti. Kontrak-kontrak seperti hilir migas ini paling gampang dihitung. Kami mencoba untuk melakukan ini dengan risiko yang enggak terlalu tinggi,” tandasnya.
Tahun Ini MITI Anggarkan Capex USD 3 Juta
PT Mitra Investindo Tbk (MITI) tahun ini bakal memulai beberapa bisnis baru. Pertama, dari sisi hulu tahun ini MITI akan mulai menawarkan jasa pengeboran minyak. Kedua, di hilir MITI juga akan bekerja sama dengan Pemda Sorong untuk membangun PLTG.
Untuk pengembangan usaha itu perusahaan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure senilai USD 3 juta atau setara Rp 42,3 miliar (kurs USD 1 = Rp 14.100). Direktur Mitra Investindo Diah Pertiwi Gandhi mengatakan dana ini akan berasal dari kas internal perusahaan.
ADVERTISEMENT
“Untuk dua rencana usaha tersebut, capex-nya sekitar USD 3 juta. Sumbernya kas perseroan,” ungkap Diah.
Menurut Diah, belanja modal untuk tahun ini cenderung tidak terlalu besar. Sebab bisnis yang didanai merupakan bisnis yang sifatnya berputar. Artinya, return dari kedua bisnis tersebut dinilai cukup cepat. Sehingga nantinya, return yang dihasilkan bisa berulang dan menjadi belanja modal pada tahap selanjutnya.
Selain dua bisnis di hulu dan hilir tersebut, perseroan juga akan kembali kembali mengaktifkan tambang granit di wilayah Lampung dan Jawa Barat. Presiden Direktur Mitra Investindo Sugi Handoko menyebut pihaknya membidik wilayah dengan tingkat pembangunan infrastruktur yang tinggi sehingga bisa menyerap produksi.
“Nanti ada di Jawa Barat, sama ada di Sumatera bagian selatan. Kami cari yang infrastruktur ke depan cukup baik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha MITI adalah di bidang pertambangan, perindustrian, pertanian, pembangunan (pemborongan), perdagangan dan jasa. Bisnis perusahaan bergerak dalam bidang pertambangan batu granit serta industri minyak dan gas bumi melalui penyertaan pada entitas anak.