Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk (PGEO) berencana meningkatkan dividen payout ratio untuk laba bersih tahun buku 2023. Perusahaan terhitung sudah dua kali membagikan dividen setelah melantai atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio, menjelaskan perusahaan telah dua kali membagikan dividen pada tahun lalu, yaitu pra-IPO atau sebelum melantai di BEI dan post-IPO alias setelah melantai.
"Tahun lalu kita bagi dividen dua kali, pre IPO sama post IPO. Pre IPO itu kan dividen normal sebelum IPO, pemegang saham ingin monetize, dan kemudian ada dividen setelah IPO," jelas Yurizki saat media briefing, Rabu (8/5).
Untuk pembagian dividen tahun ini dari total laba bersih sepanjang 2023, Yurizki memastikan dividend payout ratio akan naik dari pembagian dividen sebelumnya. Namun dia tidak membeberkan berapa nominalnya.
"Intinya sih dividend payout ratio kita dibandingkan dengan post IPO kita naik dividend payout ratio-nya. Justru setelah post IPO, payout ratio yang naik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
PGE mencatat pendapatan USD 103,32 juta, naik dari pendapatan pada kuartal I 2023 sebesar USD 102,615 juta. Perusahaan mencatat laba bersih USD 47,49 juta, naik dari USD 46,938 juta di periode yang sama 2023.
Kinerja perusahaan terutama laba bersih, pendapatan, dan produksi listrik melampaui target yang dipatok dalam RKAP. Laba bersih kuartal I 2024 lebih tinggi 67,6 persen dari target RKAP yaitu sebesar USD 28,34 juta year to date (ytd) sampai Maret 2024.
Perusahaan mencatat pendapatan lebih tinggi 3,64 persen dari target RKAP, seiring produksi uap dan listrik yang mencapai 1,208,436 MWh atau 4,84 persen di atas target untuk kuartal I 2024.
PGE juga memaksimalkan belanja modal untuk akselerasi ekspansi bisnis. Realisasi belanja modal PGE pada kuartal I 2024 mencapai USD 18,08 juta atau lebih tinggi 136 persen dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar USD 7,66 juta.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, belanja modal yang dialokasikan pada periode ini untuk pengembangan sekitar USD 8,51 juta dengan belanja modal untuk pemeliharaan sebesar USD 9,57 juta.