news-card-video
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Diwarnai Rupiah Melemah, Modal Asing Kabur Rp 4,25 Triliun Sepekan

22 Maret 2025 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 4,25 triliun dalan periode 17-20 Maret 2025. Pada sepekan kemarin, rupiah melemah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok yang membuat perdagangan sempat dihentikan sementara.
ADVERTISEMENT
Pada akhir perdagangan Kamis (20/3), rupiah ditutup di level Rp 16.470 per dolar AS, sementara pada Jumat pagi (21/3), mata uang Garuda dibuka sedikit melemah di Rp 16.480 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 16,50 poin atau 0,11 persen di level Rp 16.501 per dolar AS pada perdagangan Jumat.
IHSG juga mengalami koreksi selama sepekan perdagangan 17-21 Maret 2025. IHSG turun 3,95 persen ke level 6.258,179 dari 6.515,631 pada pekan sebelumnya.
“Rupiah ditutup pada level (bid) Rp 16.470 per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,08 persen. Indeks dolar AS (DXY) menguat ke level 103,85. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,237 persen,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya, dikutip pada Sabtu (22/3).
ADVERTISEMENT
Seorang petugas menghitung pecahan Dolar AS dan Rupiah di kawasan Kwitang, Jakarta, Senin (18/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
BI melaporkan selama periode 17-20 Maret 2025, investor asing melakukan jual neto mencapai Rp 4,25 triliun. Rinciannya, terjadi jual neto Rp 4,78 triliun di pasar saham dan Rp 0,67 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), sementara di pasar SBN masih tercatat beli neto sebesar Rp 1,20 triliun.
Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2025 hingga 20 Maret, investor asing mencatatkan jual neto Rp 28,10 triliun di pasar saham. Sementara itu, mereka melakukan beli neto Rp 23,87 triliun di pasar SBN dan Rp 8,58 triliun di SRBI, mencerminkan preferensi terhadap instrumen pendapatan tetap di tengah ketidakpastian pasar saham.
“Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai 20 Maret 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 28,10 triliun di pasar saham, beli neto Rp23,87 triliun di pasar SBN dan Rp 8,58 triliun di SRBI,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun naik menjadi 88,51 basis poin (bps) pada 20 Maret 2025, dibandingkan 81,20 bps pada 14 Maret 2025. Peningkatan ini mencerminkan persepsi risiko terhadap pasar keuangan domestik yang cenderung meningkat.
Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. BI juga berkomitmen mengoptimalkan bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal Indonesia di tengah dinamika pasar keuangan global.