Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Djamal Attamimi, Sosok di Balik Rencana IBC Beli StreetScooter yang Ditolak Ahok
2 Desember 2021 7:40 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeberkan rencana Indonesia Battery Corporation (IBC) mengakuisisi produsen mobil listrik asal Jerman, StreetScooter .
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, rencana akuisisi sudah dibahas dalam rapat dewan komisaris dan direksi Pertamina. Ahok pun telah memastikan bahwa rapat tersebut jadi digelar.
"Iya (rapatnya) jadi," kata Ahok dikonfirmasi kumparan, Senin (29/11), soal rapat pembahasan rencana akuisisi tersebut.
Rencana Akuisisi Ditolak Ahok
Melalui akun YouTube Panggil Saya BTP, Ahok menyatakan penolakannya atas rencana akuisisi perusahaan mobil listrik Jerman. Sebab, aksi korporasi tersebut berpotensi merugikan negara.
Menurut Ahok, nilai akuisisi StreetScooter terlalu mahal. Perhitungan harga sahamnya menggunakan future valuation dengan alasan bisnisnya bakal bagus di masa mendatang.
"Anda tidak boleh membeli sesuatu atau mengarang future valuasinya ke depan. Dasarnya apa valuasi future? Ini barang baru. Itu saya tanya, mens rea-nya apa? Anda bodoh atau tadi ada yang nitip beli barang 20 jadi 170? Kalau suatu hari anda masuk penjara, jangan bilang ini hanya keputusan bisnis. Bullshit," kata Ahok dalam akun YouTube Panggil Saya BTP.
Profil Perusahaan yang Bakal Diakuisisi
Sumber kumparan membeberkan bahwa perusahaan mobil listrik asal Jerman yang dimaksud Ahok adalah StreetScooter. Rencananya, ungkap sumber kumparan, IBC akan mengakuisisi StreetScooter dengan harga USD 170 juta atau sekitar Rp 2,43 triliun (kurs dolar Rp 14.300). Angka ini dinilai Ahok terlalu mahal.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary IBC, M Sabik, tak membantah informasi yang diungkap sumber kumparan. Ia mengatakan, pihaknya tengah melakukan kajian secara menyeluruh.
"IBC tengah melakukan kajian dan evaluasi secara komprehensif terhadap aspek terkait," katanya melalui pesan singkat kepada kumparan, Kamis (25/11).
Ada Peran Djamal Attamimi di Balik Rencana Akuisisi StreetScooter
StreetScooter GmbH merupakan anak usaha Deutsche Post DHL. Deutsche Post DHL dilaporkan ingin menjual StreetScooter. Sebab, proyek StreetScooter tidak berhasil, kendaraannya memiliki banyak masalah teknis, dan StreetScooter juga mengalami kerugian besar dalam beberapa kasus.
Odin Automotive, perusahaan yang didirikan di Luksemburg pada pertengahan September 2021, disebut-sebut sebagai calon pembeli StreetScooter. Odin dipimpin oleh manajer Stefan Krause, yang merupakan pemegang saham utama.
Menurut sumber kumparan, IBC rencananya masuk ke StreetScooter lewat Odin Automotive.
ADVERTISEMENT
Stefan Krause tidak sendirian. Pemegang saham Odin lainnya adalah Djamal Attamimi dan Mathew Paul Richards. Djamal Attamimi merupakan investment banker kelahiran Semarang yang saat ini berdomisili di Singapura. Ia tercatat sebagai Komisaris PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
Saham TOBA sebelumnya dikendalikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang kemudian dilepas kepada perusahaan Singapura, Highland Strategic Holding Pte Ltd pada awal Desember 2017.
Siapa Djamal Attamimi?
Dikutip dari laman resmi TBS Energi Utama, Djamal Attamimi lahir di Semarang pada 30 September 1963. Djamal Attamimi yang berbasis di Singapura memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari University of California – Berkeley, AS, dan Magister Administrasi Bisnis dari Erasmus Universiteit, Rotterdam School of Management, di Rotterdam, Belanda.
ADVERTISEMENT
Ia diangkat sebagai Komisaris TBS Energi Utama pada 26 Mei 2017. Sebelumnya Djamal Attamimi pernah bekerja sebagai Managing Director, Head of Debt Origination Nomura Securities Singapore dan Managing Director Deutsche Bank Singapore sebagai Co-head, Capital Markets & Treasury Solutions, South East Asia dan Head of Investment Banking, Indonesia.