Dolar AS Pagi Ini Rp 15.230

9 Oktober 2018 9:43 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak menguat terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut masih betah bertengger di kisaran Rp 15.200.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Selasa (9/10), dolar AS dibuka di Rp 15.215 dan terus naik hingga mencapai posisi tertingginya di Rp 15.230.
Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS sudah menguat terhadap rupiah sebesar 12,25 persen.
Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada dalam risetnya menyebutkan, belum adanya sentimen positif membuat laju rupiah masih dalam pelemahannya. Bahkan adanya pertemuan IMF-World Bank dan sejumlah delegasi Bank Sentral dari berbagai negara yang dinilai dapat meningkatkan peluang investasi di Indonesia juga belum dapat mengangkat rupiah.
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat dan rupiah. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat dan rupiah. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Sentimen dari global, terutama dari rilis data-data AS yang terkait dengan suku bunga The Fed hingga kondisi di Eropa di mana Italia menjadi perhatian pasar dalam upayanya mengatasi defisit anggarannya serta Tiongkok yang telah menaikkan cadangan rasionya lebih mendapat perhatian pasar.
ADVERTISEMENT
Semua kondisi sentimen tersebut membuat laju USD kembali meningkat dibandingkan sejumlah mata uang lainnya sehingga membuat rupiah kembali melanjutkan pelemahannya. Tidak hanya itu, adanya keputusan Arab Saudi yang menjanjikan menambah pasokan minyak membuat harga minyak turun dan berimbas pada terapresiasinya USD.
Prediksi Rupiah:
Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.225-Rp 15.209. Tampaknya harapan akan berkurangnya pelemahan rupiah belum terjadi sehingga dapat membuka peluang pelemahan kembali.
Berbagai sentimen global mendukung penguatan USD, terutama setelah dirilisnya data-data ketenagakerjaan AS yang diikuti dengan kondisi ekonomi Italia yang berimbas pada pelemahan EUR. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.