Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (11/7), di pasar valuta asing, dolar AS kemudian turun tajam ke Rp 14.072. Lalu, dolar AS bergerak fluktuatif.
Setelah sempat naik di kisaran Rp 14.121, dolar AS kembali turun tajam ke Rp 14.072. Perlahan dolar AS menguat kembali dan saat ini posisinya ada di Rp 14.090.
Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama, menyatakan pergerakan rupiah terhadap dolar AS diprediksikan akan cenderung menguat. Stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan memberikan katalis positif bagi penguatan indeks.
Sebelumnya, adapun data retail sales per Mei mengalami kenaikan dari 6,7 persen menjadi 7,7 persen diharapkan akan memberikan katalis positif bagi indeks maupun rupiah.
Sedangkan dari global, para pelaku pasar mengapresiasi adanya agenda pertemuan bilateral mendatang antara AS dengan China dalam rangka negosiasi perdagangan di antara kedua negara tersebut. Sementara itu, sentimen dari Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang diproyeksikan memberikan dovish statement akan memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi bagi para pelaku pasar. Di sisi lain, penguatan harga komoditas dunia juga turut memberikan katalis positif baik indeks maupun rupiah.
ADVERTISEMENT
Secara teknikal, terlihat pola bearish pin bar pada USDIDR daily chart yang mengindikasikan adanya potensi penguatan bagi rupiah terhadap dolar AS.
Khusus untuk range USDIDR maksimum hari Kamis adalah Rp 14.090 - Rp 14.170.