Dorong Pelaku Ultra Mikro dan UMKM Naik Kelas, BRI Perkuat Ekosistem Digital

13 April 2022 10:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari bersama para pelaku usaha Ultra Mikro (UMi) dan UMKM Foto: Bank BRI
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari bersama para pelaku usaha Ultra Mikro (UMi) dan UMKM Foto: Bank BRI
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus fokus dalam pemberdayaan usaha ultra mikro dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk itu perseroan terus bertransformasi secara digital sebagai upaya menjawab kebutuhan masyarakat atas layanan keuangan yang mudah, terjangkau, dan terintegrasi.
ADVERTISEMENT
Adapun sektor usaha ultra mikro dan UMKM ini memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional. Pemerintah menargetkan rasio kredit ke UMKM sebesar 30 persen pada 2022.
Untuk itu, dibentuk lah holding ultra mikro (Umi) agar dapat memberikan pembiayaan murah dan cepat kepada pelaku UMKM. Digitalisasi UMi dan mikro pun menjadi landasan utama untuk mencapai pemberdayaan ini.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, digitalisasi produk UKM dan strategi pemasaran secara online harus terus diakselerasi untuk menghadapi tuntutan di tengah pandemi seperti saat ini.
Pendampingan pelaku UKM secara online dilakukan BRI melalui platform digital Bisnis to customer (B2C) yang menghubungkan pelaku usaha UKM dengan para pembeli secara langsung melalui aplikasi jual-beli komoditas secara daring.
ADVERTISEMENT
Supari menjelaskan banyak komoditas diperjualbelikan pada platform daring tersebut terutama pertanian dan peternakan. Mulai dari beras, jagung, aneka sayur, telur, hingga pakan ternak. Adapun aplikasi ini khusus diperuntukkan nasabah BRI.
“Platform ini juga memberi kemudahan berupa dana talangan kekurangan modal. Tidak ada bunga dan jaminan,” kata Supari dalam keterangan tertulis, Rabu (13/4).
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari bersama para pelaku usaha Ultra Mikro (UMi) dan UMKM Foto: Bank BRI
Aplikasi yang dibangun pada akhir 2020 itu menjadi awal menuju UMKM naik kelas. Ke depan Supari berharap melalui aplikasi PARI masyarakat semakin sejahtera dan usaha yang dikelola semakin maju.
“Platform daring tersebut adalah embrio untuk membentuk blockchain UMKM, tinggal diberi tracking, logistik, dan pencatatan. Terbesar di wilayah Lampung, Kendal, Medan,” kata Supari.
Tak hanya itu, Supari mengungkapkan sebagai bentuk merealisasikan komitmennya dalam mendukung UMKM, BRI membangun dan mengembangkan outlet pemberdayaan pelaku UMKM yang nantinya secara offline dapat dimanfaatkan sebagai sarana penjualan produk.
ADVERTISEMENT
Outlet tersebut menjual produk dari berbagai pelaku UMKM binaan BRI dari seluruh Indonesia. Produk usaha yang dijual platform ini cukup beragam, dimulai dari buah, sayur, frozen food, makanan dan minuman siap santap, hingga makanan ringan/cemilan-cemilan khas daerah.
Supari menyebut selama ini produk klaster masih terbatas di wilayah sekitaran kelompok usaha. Media pemasaran produk juga masih terbilang tradisional sehingga produk menjadi kurang dikenal oleh masyarakat luas.
Adapun pembentukannya, akan sangat membantu para pelaku usaha di sektor tersebut. Supari optimistis kultur tenaga pemasar BRI dapat menjadi lebih kuat, khususnya mantri sebagai advisor pelaku UMKM.
Struktur yang Kuat Bagi UMKM Go-Digital
BRI memiliki kerangka kerja yang terstruktur, mulai dari literasi dasar, literasi bisnis, maupun literasi digital untuk membantu pelaku UMKM beradaptasi digital.
ADVERTISEMENT
Supari menyatakan BRI punya format efisiensi karena pelaku UMKM bisa melakukan asesmen kebutuhan mereka. Sebanyak 23 juta data terintegrasi dan BRI bisa profiling buat mereka berdaya saing.
Supari menyebut perseroan juga telah mengintegrasikan data UMi tersebut dengan lembaga terkait, di antaranya terhubung dengan Kementerian Investasi terkait digitalisasi, mendapat perizinan dan sertifikasi halal.
Ada tiga upaya konkret yang dilakukan BRI dalam pemberdayaan UMKM. Pertama, pemberdayaan bisnis berbasis klaster, terdapat 11 ribu klaster UMKM, di mana sudah menjadi ikon unggulan beberapa desa.
BRI Dukung Pemberdayaan UMKM. Foto: BRI
Kedua, terdapat Pasar.id yang merupakan terobosan kepada para pedagang yang tidak bisa berjualan semasa pandemi. Ketiga, ekosistem komoditas yang perlu diefisiensi.
Menurut Supari, sudah ada 6.580 pasar yang tergabung Pasar.id, ini platform yang dikelola pedagang pasar, sangat sarat dengan kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan itu, Direktur Utama BRI, Sunarso menyebut prospek pertumbuhan bisnis UMi di Indonesia cukup besar, lantaran sebuah hasil survei pada 2018 lalu menyebut ada 45 juta nasabah ultra mikro di Indonesia yang membutuhkan pendanaan. Akan tetapi, dari jumlah tersebut baru ada 15 juta nasabah yang sudah terlayani lembaga pembiayaan formal seperti bank, Pegadaian, PNM, BPR, dan tekfin
Sepanjang 2021, kredit yang disalurkan BRI kepada pelaku usaha ultra mikro telah menembus angka Rp 202,12 triliun atau setara 19,39 persen total kredit yang diberikan BRI sepanjang 2021. Kredit tersebut, diperuntukkan bagi pelaku Umi.
Kredit Rp 202,12 triliun untuk pelaku usaha UMi disalurkan kepada nasabah yang mendapat layanan dari tiga entitas pada Holding Ultra Mikro yaitu BRI, PNM, dan Pegadaian.
ADVERTISEMENT