Dorong Swasembada Pangan, Kementan Bakal Dampingi Petani Milenial

21 November 2024 10:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buruh tani menanam padi di area persawahan Tamarunang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (16/6/2022). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Buruh tani menanam padi di area persawahan Tamarunang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (16/6/2022). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman akan melibatkan petani milenial untuk mendukung swasembada pangan. Untuk itu, Ia juga menyiapkan mentor dan pendamping yang juga melibatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Pertanian (Kementan).
ADVERTISEMENT
“Kunci keberhasilan swasembada pangan terletak pada generasi muda. Dengan keterlibatan petani milenial, teknologi modern, dan sumber daya alam yang kita miliki, saya yakin kita bisa melampaui target,” kata Amran seperti dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (21/11).
Nantinya akan ada brigade swasembada pangan yang terdiri dari 15 petani milenial di setiap lahan seluas 200 hektare. Pada tahap pertama akan ada 400 pendamping dari pegawai Kementan terpilih, serta 50 mentor yang terdiri dari penyuluh, dosen, guru, dan widyaiswara yang mendampingi brigade swasembada pangan. Para pendamping tersebut akan ikut mendampingi petani milenial ke daerah.
Daerah tersebut tersebar di 12 provinsi strategis yang menjadi wilayah optimalisasi lahan rawa (OPLAH), yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya tata lahan dan tata air yang baik dan keberadaan pendamping, Amran menyebut produktivitas dapat meningkat hingga enam kali tanam dalam setahun.
“Brigade Swasembada Pangan ini adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan lahan rawa. Dengan tata lahan dan tata air yang baik, serta pendampingan intensif, kita dapat meningkatkan produktivitas hingga tiga kali tanam setahun,” lanjut Amran.
Mentan Andi Amran Sulaiman mengikuti pembekalan dan makan malam di Ruang Makan Husein Taruna Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Amran juga bilang ketika nantinya produktivitas padi meningkat minimal 5 juta ton per hektare dan pendapatan para petani milenial bisa di atas 10 juta rupiah per bulan.
“Kalau mereka tekun dan bekerja keras, bukan tidak mungkin pendapatannya bisa mencapai 20 juta rupiah. Dengan pendapatan yang di atas pendapatan kantoran biasa, mereka akan semangat menjadi petani. Brigade pangan ini hanya awal karena selanjutkan kita akan arahkan mereka untuk menjadi pengusaha. Sehingga penting untuk membekali mereka dengan pengetahuan korporasi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain pendampingan, setiap brigade juga akan didukung dengan bantuan hibah sebesar Rp 3 miliar dalam bentuk alat dan mesin pertanian (alsintan),dan benih unggul untuk mendukung kegiatan pertanianm
“Semua fasilitas sudah kami siapkan. Tidak ada alasan untuk gagal. Dengan kerja keras, Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga bisa menjadi lumbung pangan dunia,” lanjut Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkap hingga saat ini sudah terbentuk lebih dari 1.500 brigade pangan yang tersebar di 12 provinsi. Nantinya setiap pendamping akan mengadovakasi lima brigade pangan.