Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
DP World & Maspion Berkongsi di Pelabuhan Terminal Gresik, Masa Konsesi 71 Tahun
3 Oktober 2023 20:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam perjanjian konsesi ini, pemerintah memberikan hak konsesi kepada PT Pelabuhan Indonesia Maspion untuk melakukan kegiatan pengusahaan Terminal Peti Kemas di Gresik, Jawa Timur. Total nilai aset yang dikonsesikan senilai Rp 109,51 triliun dengan masa konsesi selama 71 tahun dengan fee konsesi sebesar 3 persen.
Penandatangan Perjanjian Konsesi dilakukan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik Ditjen Perhubungan Laut Hotman Siagian dengan Direktur PT Pelabuhan Indonesia Maspion Oei Marianus, yang disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub ) Budi Karya Sumadi.
Budi Karya mendukung kolaborasi antara perusahaan swasta global DP World, salah satu penyedia logistik dunia dengan perusahaan swasta nasional Maspion Group, untuk memulai pembangunan Terminal Peti Kemas berkapasitas 3 Juta TEUs di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
“Indonesia kini terus menjadi negara tujuan para investor global, khususnya di bidang infrastruktur. Kemitraan ini diharapkan akan mempercepat kemajuan perekonomian nasional,” ujar dalam keterangan resmi, Selasa (3/10).
Budi Karya menyebut, terminal peti kemas di Jawa Timur akan menjadi terminal kelas dunia yang berfungsi strategis sebagai jalur perdagangan penting yang menjembatani perusahaan Indonesia dengan pasar regional dan global.
Pada kesempatan yang sama, Group Chairman and CEO DP World Sultan Ahmed Bin Sulayem menjelaskan, kemitraan ini diharapkan menjadi investasi yang berpeluang membuka konektivitas perdagangan yang lebih besar dan memperluas jaringan pelabuhan dan logistik global yang telah dimiliki DP World.
"Kemitraan kami dengan Maspion Group untuk membangun infrastruktur baru di Gresik akan memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pintu gerbang perdagangan dan logistik utama. Hal ini juga akan menjadi landasan dalam strategi kami untuk memperluas pelabuhan global dan jaringan logistik kami guna menawarkan solusi menyeluruh kepada pelanggan kami dan meningkatkan ketahanan rantai pasokan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Chairman dan CEO Maspion Group Alim Markus mengatakan, kemitraan ini sebagai wujud komitmen Maspion Group untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan memanfaatkan sejumlah peluang investasi, yang dapat meningkatkan pertumbuhan fiskal negara.
“Ini merupakan bukti kuat bagaimana kedua perusahaan dengan didukung oleh pemerintah, bersama-sama mengembangkan infrastruktur di Jawa Timur. Hal sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kami optimis dengan prospek dan dampak ekonomi jangka panjangnya,” ujarnya.