DPR Kritik Proyek Tol Layang Japek II: Biaya Rp 355 M per Km Kemahalan

11 Desember 2018 19:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisi VI DPR RI menggelar rapat bersama Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN dan Seluruh BUMN Infrastruktur. (Foto: Abdul Latif/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisi VI DPR RI menggelar rapat bersama Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN dan Seluruh BUMN Infrastruktur. (Foto: Abdul Latif/Kumparan)
ADVERTISEMENT
Komisi VI DPR meminta PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk menjelaskan tentang proyek jalan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek II (Japek). Sebab, proyek itu dinilai sebagai proyek termahal.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan itu diungkapkan setelah Komisi VI DPR dan Kementerian BUMN membahas mengenai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Tiba-tiba salah satu anggota komisi VI meminta Jasa Marga menjelaskan proyek tersebut.
"Sekarang tolong dijelaskan itu maksudnya apa ada yang bilang termahal," kata Anggota Komisi VI Fraksi PAN Nasril Bahar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/12).
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani pun seketika menjelaskan secara rinci. Proyek itu memiliki total biaya investasi sekitar Rp 16,233 triliun yang terdiri dari biaya konstruksi Rp 14,69 triliun dan biaya bunga pinjaman Rp 1,53 triliun.
"Investasi itu dengan rasio keuangan ekuitas 30 persen dan pinjaman 70 persen," jelasnya.
Dari nilai investasi itu, diperkirakan biaya untuk pembangunan per kilometer (km) mencapai Rp 355 miliar. Menurut Desi, nilai itu wajar lantaran pembangunannya melayang secara penuh sepanjang 38 km.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat menyelesaikan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II Elevated di Karawang, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengoperasikan alat berat saat menyelesaikan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II Elevated di Karawang, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)
"Kalau harga rata-rata per km tol Sumatra itu biasa Rp 104 miliar karena di atas tanah. Kalau elevated ini Rp 355 miliar per km. Karena memang nilai jalan elevated bisa 2-3,5 kali dari yang biasa," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Penjelasan belum selesai, Nasril langsung menyelak penjelasan Desi. Menurutnya, tidak wajar untuk membangun jalan sebesar itu meski dibangun secara elevated.
"Saya yakin ini banyak data yang dibuat-buat. Bayangkan saja per km Rp 355 miliar, berarti per meter Rp 365 juta. Saya tidak habis pikir bisa sebanyak itu. Bagi saya ini aneh," tegasnya
Dia juga mempertanyakan terkait perkiraan volume lalu lintas Japek II sekitar 50 ribu kendaraan per hari. Apalagi tol tersebut tidak dibuat adanya pintu keluar di tengah ruas.
Tol Layang Jakarta-Cikampek II Ditargetkan Jadi Jalur Fungsional Mudik 2019
Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau Tol Jakarta-Cikampek II Elevated ditargetkan beroperasi secara fungsional pada mudik Lebaran 2019. Saat ini, pengerjaan tol sepanjang 38 kilometer tersebut terus dikejar.
ADVERTISEMENT
Project Manager Jakarta Cikampek II Elevated Fatkhur Rozaq mengatakan, progres hingga hari ini sekitar 40 persen. Adapun pengerjaan akhir tahun ditargetkan rampung 80 persen sehingga Maret 2019 sudah selesai secara keseluruhan dan Juli sudah bisa dipakai untuk fungsional mudik Lebaran.
"Rencana (sampai akhir tahun) target kita, progres kita 80an persen," kata Rozaq saat ditemui di lokasi proyek di KM 21, Bekasi, Jumat (27/7).
Rozaq bilang, pada akhir Desember tahun ini, seluruh erection steel box girder juga ditargetkan sudah terpasang semua. Jika semua erection girder-nya selesai semua di Desember, targetnya jalur tolnya bisa dilewati mudik.
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
"Kalau dari rencana kita memang ditargetkan Desember (terpasang semua) untuk bisa selesai di Maret. Itu di luar pengurangan hari kerja, karena libur panjang, karena batasan-batasan yang diberlakukan di jalan tol ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pengerjaan Tol Layang Jakarta-Cikampek terus dilakukan untuk bisa memperlancar arus mudik seperti tol Trans Jawa. Meski terhambat oleh lalu lintas di sekitar area tol, pihaknya terus mengoptimalkan pengerjaan.
"Kita akan maksimalkan dengan di saat arus mudik Lebaran ini bisa difungsionalkan. Itu kan menjadi target pemerintah juga untuk memperlancar arus mudik seperti tol Trans Jawa. Segala upaya untuk merealisasikan target fungsional ini yang terus masih didiskusikan, dicarikan solusinya," tambahnya.