DPR Minta Kemenhub Tegur Batik Air Karena Seenaknya Ubah Jadwal Penerbangan

6 April 2021 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Batik Air yang membawa barang dan obat-obatan dari Bandar Udara Internasional Xiaoshan Hangzhou, Zhejiang, Republik Rakyat Tiongkok ke Indonesia.  Foto: Dok. Batik Air
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Batik Air yang membawa barang dan obat-obatan dari Bandar Udara Internasional Xiaoshan Hangzhou, Zhejiang, Republik Rakyat Tiongkok ke Indonesia. Foto: Dok. Batik Air
ADVERTISEMENT
Sejumlah Anggota Komisi V DPR RI mengeluhkan layanan dari maskapai Batik Air, salah satunya karena dianggap seenaknya mengubah jadwal penerbangan. Mereka pun ingin Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegur anak usaha Lion Air tersebut.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDIP Herson Mayulu misalnya. Dia mengeluhkan kurang lebih 5 kali penerbangannya bersama Anggota DPR diubah, bahkan dibatalkan mendadak. Hal itu disampaikan Herson dalam rapat dengan Direktur Jenderal Penerbangan Udara Kemenhub Novie Riyanto.
"Saya mohon ditegur perusahaan Batik Air. Saya sudah berapa kali terkecoh karena perusahaan ini dengan seenak perutnya mengubah jadwal penerbangan. Padahal kami ini kan menyesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di DPR RI maupun di daerah," kata dia kepada Novie, Selasa (6/4).
Bukan hanya jadwal penerbangan yang berubah-ubah, menurut Herson layanan Batik Air pun tidak patuh pada protokol kesehatan COVID-19 yang ditetapkan pemerintah.
Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait (kedua kiri) disaksikan Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto (kiri) merapikan pakian kabin krew Batik Air. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Anggota Komisi V dari Fraksi Gerindra Sudewo juga mengaku mengalami hal yang sama dengan Herson. Penerbangannya kerap ditunda seenaknya oleh Batik Air. Dia pun ingin tahu apa yang membuat layanan Batik Air begitu mengecewakan.
ADVERTISEMENT
"Konon katanya masalah internal manajemen Batik Air adanya demo pilot sampai pada OB maskapai Batik Air. Kami khawatirkan ini bisa merambah manajemen pemeliharaannya. Ini kan bisa membahayakan," ungkapnya.
Novita Wijayanti yang juga dari Fraksi Gerindra ikut menyinggung prokes yang tidak diterapkan dengan benar oleh Batik Air. Berdasarkan pengalaman temannya, kata dia, tidak ada lagi jaga jarak di dalam pesawat. Menurut dia, perlu ada pengecekan ketat terhadap keaslian dokumen penumpang Batik Air.
"Terkait GeNose, saya lihat sudah antrean di bandara diantisipasi agar antrean ini tidak menjadi masalah baru. Swab jangan sampai palsu jadi membahayakan penumpang lainnya," katanya.