DPR Ragu Mentan Bisa Garap 30 Ribu Hektar Lumbung Pangan Tahun Ini

14 September 2020 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi program Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi program Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Target Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bisa menggarap 30 ribu hektar lahan lumbung pangan di Kalimantan Tengah, diragukan oleh Komisi IV DPR RI.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi IV DPR, Sudin, menilai kecil kemungkinan rencana tersebut bisa terealisasi jika melihat kesiapan lahan. Sudin mengatakan target sang Mentan tersebut terlalu tinggi.
"Saudara Menteri mengatakan akan ditanam 30 ribu hektar, mungkin enggak dengan SDM-nya? Ini yang jadi pertanyaan saya. Jangan target setinggi langit, pencapaian sekaki bukit," ujar Sudin dalam rapat dengar pendapat, Senin (14/9).
Ia tidak yakin jika melihat kesiapan baik dari segi pengairan atau irigasi, maupun kesiapan tenaga kerja. Terlebih lagi, Sudin mengaku, sudah meninjau ke sana Februari 2020 silam. Menurut anggota fraksi PDIP itu, pengirigasian masih dalam tahap pengerjaan oleh Kementerian PUPR.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selain itu, kata Sudin, setidaknya butuh puluhan ribu tenaga kerja untuk menggarap lahan seluas 30 ribu hektar. Sementara jumlah total penduduk di Kalimantan Tengah saja, hanya sampai satu juta jiwa.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak yakin bisa berhasil. Saya enggak mau target tinggi tiba-tiba tidak tercapai, yang namanya enggak bagus ya saudara Menteri," tegasnya.
Mentan Syahrul menanggapi hal itu dengan tetap optimistis target tersebut tercapai. Ia memastikan bahwa pengirigasian telah rampung.
Sementara untuk tenaga kerja, menurut Syahrul, ada banyak transmigran yang bisa dipekerjakan. Selain itu, ada 300 personel Babinsa yang dilatih menggunakan alat-alat pertanian.
"Di sana juga sudah turun 300 [anggota] Babinsa, 300 Babinsa yang diperbantukan. Ada 300 tentara yang dilatih dengan traktor," jelas Syahrul menjawab keraguan tersebut.