DPR Studi Banding Makan Siang ke Swedia hingga Prabowo Ganti Nama Program

24 Mei 2024 8:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kamis (18/4/2024) malam.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kamis (18/4/2024) malam. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Program Makan Siang Gratis kebanggaan presiden terpilih Prabowo Subianto tengah menjadi sorotan, mulai dari Komisi IV DPR yang studi banding ke Swedia hingga mengganti nama program menjadi Makan Bergizi Gratis.
ADVERTISEMENT
Kunjungan kerja Komisi IV DPR ke Swedia dilaksanakan pada 19-22 Mei 2024. Perwakilan Indonesia juga menjajaki kerja sama dengan Swedia guna mendukung program tersebut.
Delegasi DPR diwakili Ketua Komisi IV DPR Budhy Setiawan dan Wakil Ketua Budisatrio Djiwandono, kemudian Kepala Badan Pangan Nasional, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Dirjen PSKL KLHK, serta perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perhutani, dan PT Pupuk Indonesia.
Duta Besar RI untuk Swedia Kamapradipta Isnomo mengatakan kunjungan kerja yang dilakukan delegasi Komisi IV DPR RI ke Swedia membuka peluang kerja sama antar kedua negara.
"Kunjungan kerja ini membuka peluang besar bagi Indonesia dan Swedia untuk mempererat kerja sama di bidang pangan. Kami melihat potensi yang luar biasa dalam pertukaran pengetahuan dan teknologi antara kedua negara,” kata Duta Besar RI untuk Swedia Kamapradipta Isnomo dikutip dari Antara, Rabu (22/5).
Rombongan Komisi IV DPR RI hingga PT Pupuk Indonesia (Persero) di Stockholm, Swedia, untuk mempelajari program makan siang dan susu gratis, 19-22 Mei 2024. Foto: Antara

Dinilai Tidak Etis

ADVERTISEMENT
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Eliza Mardian menilai kunjungan perwakilan Komisi IV DPR RI ke Swedia untuk studi banding Program Makan Siang Gratis menjadi sebuah tindakan yang kurang etis.
"Karena bagaimanapun kunjungan kerja menggunakan anggaran negara, rakyat berhak mempertanyakan urgensinya, sebab mayoritas APBN itu bersumber dari pajak, uang rakyat," kata Eliza kepada kumparan, Kamis (23/5).
Program ini baru akan dijalankan pemerintahan yang akan datang, di era Prabowo-Gibran. Eliza mempertanyakan mengapa pemerintah di era Presiden Jokowi ini turut ikut campur.
"Semestinya yang dilakukan adalah menuntaskan program-program eranya Pak Jokowi hingga jabatannya selesai. Jadi kurang etis jika dibahas sedari sekarang padahal masih pemerintahannya Pak Jokowi. Yang mengurusi program makan siang gratis ini ya semestinya dirancang oleh pemerintahan terpilih mendatang," kata Eliza.
ADVERTISEMENT

Berubah Nama

Meskipun belum resmi berjalan, Prabowo memutuskan mengganti nama program Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis. Hal ini dibenarkan Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dahnil mengatakan koreksi nama program ini tidak akan mengubah tujuan utamanya, yaitu memberikan makanan yang sehat untuk anak-anak Indonesia.
"Sama saja, titik tekannya bahwa yang akan diberikan adalah makanan bergizi dan sehat," kata Dahnil saat dihubungi kumparan, Kamis (23/5).
Prabowo tinjau makan siang gratis di China. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, dalam wawancara khusus di stasiun tv nasional, Prabowo mengatakan perubahan nama Program Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis karena banyak anak sekolah di Indonesia yang sudah pulang ketika siang. Jadi, pemberian makan gratis saat siang hari ini dirasa terlambat.
Prabowo berencana memberikan makanan bergizi ini pada pagi hari. Dikonfirmasi mengenai hal ini, Dahnil belum bisa memberikan jawaban.
ADVERTISEMENT
"Teknisnya nanti, ya, setelah Pak Prabowo dilantik dan sudah tahu siapa pelaksanaanya," ujar Dahnil.