DPR Sudah Restui Harga BBM Pertalite hingga LPG Subsidi Tak Naik

21 Mei 2022 10:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPBU Pertamina pastikan stok BBM aman jelang Lebaran.  Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
SPBU Pertamina pastikan stok BBM aman jelang Lebaran. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Keuangan memastikan harga BBM pertalite tak akan naik tahun ini. Sebab, pemerintah menambah anggaran subsidi energi sebesar Rp 74,9 triliun di APBN 2022.
ADVERTISEMENT
"Untuk kompensasi meledak tinggi karena barang-barang tadinya tidak diatur juga tidak dinaikkan, pertalite dalam hal ini tidak diubah harganya," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (19/5).
Selain itu, pemerintah juga memberikan tambahan kompensasi tahun ini sebesar Rp 216,1 triliun, terdiri dari tambahan kompensasi BBM Rp 194,7 triliun dan kompensasi listrik Rp 21,4 triliun.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik Rancangan APBN Tahun Anggaran 2023. Dia pun meminta agar Pemerintah tetap mengalokasikan dana subsidi bagi warga miskin agar tidak ada kenaikan tarif listrik dan BBM pertalite.
Puan menjelaskan, alokasi subsidi dan kompensasi bertujuan untuk melindungi warga miskin. Puan menyebut, masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dari negara sebab pandemi COVID-19 yang berimbas pada perekonomian masih cukup terasa.
ADVERTISEMENT
“Karena itu kami menyambut baik rencana alokasi subsidi di RAPBN 2023 sebesar Rp 350 triliun yang difokuskan untuk subsidi pertalite dan listrik agar harga pertalite tidak naik dan tarif listrik untuk konsumen bawah tidak naik,” tuturnya usai Rapat Paripurna DPR, Jumat (20/5).
Subsidi LPG 3 Kg Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga memastikan harga komoditas energi bersubsidi seperti listrik, BBM Pertalite, dan LPG subsidi.
“Persetujuan DPR memastikan bahwa BBM, LPG, dan listrik yang disubsidi tidak naik. Ini bukti negara hadir dan terus berupaya keras, karena tidak ingin membebani rakyat di tengah persoalan pangan dan energi global,” kata Erick Thohir dalam keterangan resmi, Jumat (20/5).
Erick pun mengatakan, Kementerian BUMN bersama Pertamina dan PLN akan fokus dalam menjaga ketersediaan energi dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan tambahan anggaran subsidi energi ke Banggar DPR RI mencapai Rp 74,9 triliun di APBN 2022, imbas dari harga minyak dunia yang juga makin jauh dari asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) tahun ini. Adapun ICP diusulkan menjadi USD 100 per barel, naik dari saat ini USD 63 per barel.
"Dengan adanya perubahan keekonomian, kalau asumsi ICP USD 100, maka subsidi energi akan menggelembung menjadi Rp 208,9 triliun atau naik Rp 74,9 triliun," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (19/5).
Secara rinci, tambahan subsidi energi untuk BBM dan LPG 3 kg sebesar Rp 71,8 triliun menjadi Rp 208,9 triliun. Sementara tambahan untuk subsidi listrik Rp 3,1 triliun menjadi Rp 59,6 triliun.
ADVERTISEMENT