Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurutnya, efisiensi anggaran yang menyasar Kementerian/Lembaga baru dilakukan belakangan ini. Adies memberi kesempatan selama 3-6 bulan pemerintahan Prabowo Subianto untuk bekerja efektif sejak ditetapkannya efisiensi anggaran K/L tersebut.
"Untuk efisiensi ini semua K/L harus mulai revisi semua anggarannya, dengan revisi anggaran ini kan tidak mungkin tiba-tiba langsung bisa ditanyakan bagaimana, padahal mereka kan baru mulai bekerja pemotongan kan baru," ucap Adies kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/3).
Menurut Adies, Menteri Keuangan Sri Mulyani pasti akan berkoordinasi dengan K/L lain terkait efisiensi anggaran yang mempengaruhi ekonomi RI. Kata dia, pemerintah mesti bekerja lebih dulu, baru melihat hasilnya.
"Bu Menteri pasti juga akan koordinasi dengan K/L lain kan tidak mungkin juga kementerian lain barusan dipotong 1-2 minggu bisa begini bisa begitu, jadi kita lihat biarkan pemerintah bekerja dengan baik," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Adies menyanggah Rapat Kerja (raker) bersama Menteri Keuangan yang dijadwalkan hari ini (6/3) batal karena perbedaan pandangan soal pertumbuhan ekonomi 8 persen. Ia menilai, ekonomi RI saat ini cukup kuat untuk mencapai target 8 persen.
"Enggak-enggak, itu isu saja, tidak ada dibatalkan yang strategi 8 persen itu. 8 persen itu kan dicita-citakan pada 2029, kalau sampai 2029 dengan konstruksi ekonomi seperti saat ini yang kita lihat pertumbuhannya walaupun kita lihat saat ini ada gejolak," kata Adies.