Dua Direktur Mundur Usai XL Axiata Merger dengan Smartfren

8 Januari 2025 14:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
XL Axiata dan Smartfren. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
XL Axiata dan Smartfren. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PT XL Axiata Tbk (EXCL) menerima surat pengunduran diri dua direkturnya, Rico Usthavia Frans dan I Gede Darmayusa. Surat pengunduran diri diterima pada Selasa, 7 Januari 2025.
ADVERTISEMENT
"Pada tanggal 7 Januari 2025, Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Rico Usthavia Frans dan Bapak I Gede Darmayusa selaku Direktur Perseroan, dengan alasan pribadi," dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1).
Pengunduran diri Rico Usthavia Frans sebagai direktur akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan terdekat.
Sedangkan pengunduran diri I Gede Darmayusa selaku Direktur akan berlaku efektif pada saat aksi korporasi merger Perseroan dengan Smartfren dinyatakan efektif.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, di XL Axiata Tower, Senin (31/7). Foto: Nabil Jahja/kumparan
Selanjutnya, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdekat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebelumnya, XL Axiata dan Smartfren mengumumkan kesepakatan merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun pada Rabu (11/12). XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart.
ADVERTISEMENT
Axiata Group Berhad (Axiata) dari Malaysia, dan kelompok konglomerat Sinar Mas dari Indonesia, akan menjadi pemegang saham pengendali bersama. Masing-masing memegang 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.
Pada saat selesainya transaksi, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai 475 juta dolar AS. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima 400 juta dolar AS, beserta tambahan 75 juta dolar AS di akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syarat-syarat tertentu.
Merger ini diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar 300-400 juta dolar AS setelah selesainya proses integrasi jaringan strategis serta optimalisasi sumber daya.