Dua Lapangan Gas Raksasa di Aceh-Sumatera Akan Masuk PSN

7 Agustus 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore). Foto: SINCHAI_B/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore). Foto: SINCHAI_B/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berencana mengajukan dua lapangan gas raksasa masuk Proyek Strategis Nasional (PSN).
ADVERTISEMENT
Kedua blok itu adalah Blok South Andaman yang dikelola BUMN Uni Emirat Arab (UEA) Mubadala Energy dan Blok Andaman II yang dioperatori Premier Oil Andaman Ltd., sebagai bagian dari Harbour Energy.
"(Blok gas) Mubadala dan Harbour akan kami usulkan masuk PSN karena ini proyeknya gede dan magnitudenya juga besar," kata Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dalam konferensi pers Supply Chain and National Capital di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (7/8).
Jika berhasil, Blok South Andaman dan Blok Andaman II akan menjadi proyek kelima dan keenam dalam PSN gas. Sebelumnya, sudah ada proyek gas besar yang masuk daftar seperti pengembangan proyek Tangguh UCC oleh BP Indonesia, Asap Kido Merah oleh Genting Oil Kasuri, lapangan Abadi Masela oleh Inpex, dan Geng North oleh ENI.
ADVERTISEMENT
Di Blok South Andaman, setidaknya ada dua lapangan besar yang ditemukan. Pertama, sumur eksplorasi Layaran-1, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, yang ditemukan akhir Desember tahun lalu dengan potensi gas 6 triliun kaki kubik (TCF).
Sumur ini dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter. Penemuan tersebut sekaligus menjadi yang terbesar ketiga di dunia.
Premier Oil temukan minyak di Blok Andaman II yang berlokasi di lepas pantai Aceh. Foto: Dok. SKK Migas
Di sumur tersebut ditemukan kolom gas (gas column) yang luas dengan ketebalan lebih dari 230 meter di Oligocene sandstone reservoir. Setelah akuisisi data lengkap termasuk wireline, coring, sampling dan production test (DST), sumur itu sukses mengalirkan kualitas gas yang sangat baik dengan kapasitas 30 juta MMSCFD.
Sumur kedua yang ditemukan Mubadala adalah Tangkulo-1 pada Mei 2024. Lokasinya, 65 kilometer lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra.
ADVERTISEMENT
Sumur Tangkulo-1 dibor hingga kedalaman 3.400 meter di kedalaman laut 1.200 meter, hanya beberapa bulan setelah penemuan besar di sumur Layaran-1, yang masih berada di Blok South Andaman. Potensi kedua temuan ini lebih dari 2 TCF (triliun kaki kubik) gas-in-place dan menjadikan perusahaan yang berkantor di Abu Dhabi ini sebagai pemain migas terbesar di dunia.

Butuh SDM Banyak

Konferensi pers Supply Chain and National Capital di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (7/8/2024). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Proyek ini juga akan diprioritaskan demi memenuhi kebutuhan gas dalam negeri dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi SKK Migas punya target produksi minyak mencapai 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Kebutuhan teknisi atau pekerja pun diperkirakan akan bertambah jika proyek ini jadi masuk PSN. Hal ini akan menjadi salah satu bahasan di dalam acara Supply Chain & National Capacity Summit 2024 yang puncaknya akan digelar di Jakarta Convention Center, pada 14-16 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
"Itu para CEO itu concern bahwa takut ada backlog dalam pengadaan barang-barang dan jasa dalam pengadaan proyek-proyek besar tadi. Terutama kita punya 4 PSN," jelasnya.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, Eka Bhayu Setta, mengatakan kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam rantai suplai hulu migas perlu terus dibangun.
"Terkait PSN ini, kebutuhan SDM makin banyak. Dengan acara SCM ini bukan hanya memenuhi produk material, juga pemenuhan tenaga kerja," jelasnya.

Para CEO Migas Akan Kumpul

Puncak Supply Chain & National Capacity Summit 2024 akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14-16 Agustus 2024. Penutup dari serangkaian kegiatan SKK Migas yang sebelumnya sukses dilaksanakan di Surabaya dan Batam ini akan mengangkat tema ‘Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building’.
ADVERTISEMENT
Selama tiga hari, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 akan menghadirkan para pemangku kepentingan utama, termasuk pembuat kebijakan sektor hulu migas. Acara yang diadakan di Jakarta Convention Center ini bertujuan untuk mengatasi tantangan kritis serta peluang dalam ketahanan rantai pasok, peningkatan kapasitas nasional, dan masa depan industri hulu migas.
“Seperti di Surabaya dan Batam, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 akan diisi berbagai sesi diskusi, presentasi, dan forum grup diskusi. Para pembicara akan membedah tantangan utama sektor hulu migas, terutama manajemen supply chain, termasuk alokasi sumber daya, optimasi logistik, serta mitigasi risiko,” kata Rudi.
Hari pertama diisi serangkaian sesi ahli dan diskusi panel dengan menghadirkan para pakar terkemuka di bidangnya, seperti mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang akan membahas tentang ketahanan energi; serta Deputi Pengembangan Eksplorasi dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara yang akan mempresentasikan Long Term Planning (LTP) SKK Migas.
ADVERTISEMENT
Agenda penting lainnya adalah Leadership Talks dan COO Forum, yang mengangkat tema ‘Navigating Challenges: Leadership Perspectives in Future Oil and Gas Industry’. Sesi ini menampilkan Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo; Direktur PT Pertamina Hulu Energi, Chalid Said Salim; Direktur & COO Medco Energi, Ronald Gunawan; President BP Berau Ltd, Kathy Wu; serta President Director Petronas Indonesia, Yuzaini bin Md Yusof. Mereka akan berbagi pandangan tentang solusi untuk menghadapi tantangan industri hulu migas di tengah volatilitas pasar hingga perubahan kebijakan energi.
Ada juga sesi diskusi panel, di mana para pembicara ahli berbagi pandangan mereka tentang isu-isu kritis di sektor migas. Managing Director of SLB (Schlumberger) Indonesia, Mr. Scott Cremin, misalnya, akan membahas keseimbangan pengadaan dan rantai pasokan untuk menciptakan bisnis berkelanjutan di sektor migas. Selain itu, Head of Regional Sustainability – SEA Bureau Veritas, Poonperm Vardhanabindu akan membahas penyesuaian terhadap pergeseran global menuju kebijakan penyesuaian karbon lintas batas.
ADVERTISEMENT
Di sesi lainnya, Managing Director Asia Pacific Regional BCG, Mr. Alex Doyla akan membahas mengenai tata kelola rantai suplai yang ramah lingkungan. Sementara itu, Asia Pacific Director Costs and Supply Chain S&P Global, Ding Li Ang akan mengupas prospek proyek hulu migas di Indonesia, dengan fokus pada fenomena perubahan pasar global, yang bisa mempengaruhi operasional di tingkat lokal.
President Director Harbour Energy, Mr. Steve Cox akan mempresentasikan praktik baik proyek Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Evin Harold (Director CCUS Vallourec) dan Craig Stewart (Head of CCU Medco International) juga akan berbagi pandangan tentang strategi dan pemanfaatan teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan CCUS di Indonesia.