Dukung Energi Terbarukan, Adaro Tambah Kapasitas PLTS Kelanis Kalteng

5 Juni 2022 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengecek PLTS milik Adaro Power. Foto: Adaro
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengecek PLTS milik Adaro Power. Foto: Adaro
ADVERTISEMENT
PT Adaro Energy Tbk memastikan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target energi bauran nasional. Adaro berkomitmen berperan aktif dalam proyek tenaga atau energi terbarukan untuk mendapatkan bauran energi yang seimbang dalam portofolionya.
ADVERTISEMENT
Proyek green energy yang telah berjalan di Adaro antara lain melalui anak perusahaan Adaro Power, yang sejak awal tahun 2021 telah membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS Atap 130 kWp untuk memenuhi kebutuhan listrik di area operasional pelabuhan atau terminal khusus batu bara Adaro di Kelanis, Kalimantan Tengah.
"Kemudian menambahkan kapasitas 468 kWp PLTS dengan sistem terapung (floating) pada area kolam kantin di Kelanis," berdasarkan keterangan tertulis dari Adaro, dikutip pada Minggu (5/6).
PLTS Adaro tersebut dilengkapi dengan teknologi smart inverter yang memberikan dampak lingkungan positif yaitu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca.
PLTS terapung di Kelanis ini menjadi PLTS terapung terbesar di Indonesia untuk saat ini dengan estimasi produksi listrik sekitar 618 ribu kWh per tahun.
Petugas mengecek PLTS milik Adaro Power. Foto: Adaro
Adaro Power juga terus mempelajari proyek-proyek tenaga terbarukan, misalnya biomassa, tenaga angin, dan panel surya, untuk mendiversifikasikan bauran energinya dan mendukung PLN melalui prakarsa proposal dan tender.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, green initiative jangka panjang Adaro diwujudkan antara lain dengan melakukan investasi untuk membangun smelter aluminium guna mendukung program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah.
Petugas mengecek PLTS milik Adaro Power. Foto: Adaro
Melalui investasi itu, Adaro berharap dapat membantu mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina, serta meningkatkan penerimaan pajak negara. Adaro juga berharap keberadaan industri aluminium di Kalimantan Utara ini dapat mendatangkan banyak investasi lanjutan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.