Dukung Kendaraan Listrik di RI, Astra Minta Pemerintah Siapkan Infrastrukturnya

25 Mei 2021 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Astra Internasional Foto: Dok. Astra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Astra Internasional Foto: Dok. Astra
ADVERTISEMENT
PT Astra International mendukung pemerintah dalam mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti, mengatakan langkah tersebut merupakan upaya menuju karbon rendah.
ADVERTISEMENT
“Pada dasarnya Astra bersama partnernya mendukung agenda pemerintah untuk elektrifikasi kendaraan, tapi perkembangannya akan seperti apa ini harus kita cermati,” kata Tira saat konferensi pers secara virtual, Selasa (25/5).
Tira mengungkapkan Astra sebenarnya sudah mengeluarkan kendaraan listrik. Namun, pihaknya tidak ingin gegabah dalam menentukan kebijakan di kendaraan listrik ke depannya.
Tira menegaskan perlu pengamatan yang tepat sebelum mengambil kebijakan. Sebab, kata Tira, dalam persoalan ini bukan hanya perkara memproduksi kendaraan listrik saja.
“Karena ini bukan sekadar memproduksi mobil listrik tapi juga bagaimana kesiapan pasarnya dalam hal ini konsumen Indonesia. Pada akhirnya yang menentukan adalah konsumen Indonesia, mereka mau apa enggak mobil listrik,” ujar Tira.
Mobil listrik dipamerkan di SPBU Pertamina Kuningan, Jakarta Selatan. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Selain itu, Tira menganggap saat ini tidak mudah bagi industri menyediakan kendaraan listrik bagi masyarakat. Menurutnya perlu dukungan berbagai kebijakan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kebijakan yang dimaksud Tira termasuk dalam pembangunan infrastruktur kendaraan tersebut. Tira merasa keberhasilan China dan negara lain dalam mengembangkan kendaraan listrik tidak terlepas adanya insentif dari pemerintah.
“Sebab diakui teknologinya masih mahal, memproduksi baterai yang murah itu masih belum ketemu. Jadi teknologi masih mahal, ongkos produksi masih mahal. Kemudian kalau misalnya sampai dijual harga ekonomis kan harus memenuhi skala volume tertentu,” ungkap Tira.
“Selain itu harus dipikirkan juga infrastrukturnya ini masih merupakan PR juga, mobilnya ada tapi kalau charging stasiunnya tidak tersedia ya susah juga,” tambahnya.