Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Dukung Kendaraan Listrik, Toyota akan Produksi Mobil Hybrid Lokal di Akhir 2022
22 September 2022 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Toyota Astra Motor (TAM) mendukung kebijakan pemerintah mendorong ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV), untuk bertujuan mengurangi emisi karbon.
ADVERTISEMENT
Vice President TAM, Henry Tanoto, mengatakan Toyota telah mengumumkan komitmen investasi lebih EV dengan target 30 model EV Toyota baru. Selain itu, Toyota juga terus mengenalkan mobil hybrid.
"Di GIIAS kemarin, kita kenalkan mobil B24X sebagai mobil EV Toyota pertama. Di akhir tahun ini, kita akan memproduksi mobil lokal untuk hybrid," kata Henry pada konferensi pers ASTRA, Kamis (22/9).
Henry menegaskan perusahaan berkomitmen meluncurkan kendaraan EV serta berkontribusi mengurangi emisi karbon dan bahan bakar. Toyota juga diberi kesempatan untuk menyediakan kendaraan listrik di ajang G20.
"Dengan variasi teknologi yang lebih ramah lingkungan secara cukup banyak, ini menjadi satu kesempatan masyarakat berkontribusi dalam mobil EV dalam mengurangi emisi karbon," lanjutnya.
Sebelumnya, Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bob Azam mendukung kebijakan yang dikeluarkan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Toyota mengembangkan mobil model hybrid, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 74/2021 yang mengatur kendaraan bermotor dengan teknologi battery electric vehicle dan fuel cell electric vehicle.
“Saat ini kami sudah mempersiapkan model hybrid yang bisa hemat BBM hingga 50 persen. Sedangkan mobil (baterai listrik) energi vehicle atau EV saat ini kita masih impor,” ujar Bob kepada kumparan, Minggu (18/9).
Bob menjelaskan, pengembangan model hybrid sudah melalui tahap uji coba sejak 2-3 tahun lalu. Ia memastikan mobil tersebut segera diluncurkan dalam waktu dekat.
“Industri otomotif tidak bergantung pada kenaikan harga BBM, tetapi investasi jangka panjang karena (angkanya mencapai) triliunan. Isu utamanya adalah emisi, kita menghemat pemakaian BBM dengan teknologi,” tambahnya.