Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Dukung Palestina, Kelompok Houthi Yaman Bajak Kapal Kargo Israel
21 November 2023 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Al Jazeera, Galaxy Leader merupakan kapal yang dimiliki oleh seorang pengusaha Israel dan berlayar di bawah bendera Bahama.
"Kelompok Houthi, yang menguasai Yaman utara dan pantai Laut Merah, mengatakan kapal itu milik Israel, namun Israel menggambarkannya sebagai kapal kargo milik Inggris dan dioperasikan Jepang tanpa ada warga negara Israel di dalamnya," tulis laporan itu, Selasa (21/11).
Berdasarkan data kepemilikan kapal, Galaxy Leader merupakan kapal milik Abraham Rami Ungar pemilik Ray Car Carriers. Ungar sendiri dikenal sebagai crazy rich Israel.
Ungar mengatakan, pihaknya mengetahui kejadian tersebut tetapi tidak dapat berkomentar karena tengah menunggu rincian lengkapnya.
Sementara itu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak terlibat dalam kepemilikan kapal, pengoperasian atau susunan awak internasionalnya.
ADVERTISEMENT
“Ini mewakili peningkatan permusuhan Iran terhadap warga dunia bebas, yang juga berdampak internasional terhadap keamanan rute pelayaran global,” kata dia.
“Tidak ada orang Israel di kapal itu,” lanjutnya. Pihak Israel menyebut, 25 awak kapal itu berasal dari Ukraina, Meksiko, Filipina, Bulgaria, dan negara-negara lain.
Amerika Serikat Kecam Penyitaan Kapal
Sementara itu dalam laporan Reuters, Amerika Serikat mengecam penyitaan kapal tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan menuntut pembebasan segera kapal tersebut beserta awaknya.
“Penyitaan kapal motor Galaxy Leader di Laut Merah oleh Houthi merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pengarahan.
“Kami menuntut pembebasan segera kapal tersebut dan awaknya dan kami akan berkonsultasi dengan sekutu kami dan mitra PBB mengenai langkah selanjutnya yang tepat," tambahnya.
ADVERTISEMENT