Dukung Usaha Perkebunan Tembus Ekspor, Kemendag dan BEDO Luncurkan Program NEXT

6 April 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Perdagangan dan organisasi non-profit, Business and Export Development Organization (BEDO), meluncurkan program New Export Breakthrough (NEXT). Foto: dok. Kemendag
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Perdagangan dan organisasi non-profit, Business and Export Development Organization (BEDO), meluncurkan program New Export Breakthrough (NEXT). Foto: dok. Kemendag
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan dan organisasi non-profit, Business and Export Development Organization (BEDO), meluncurkan program New Export Breakthrough (NEXT).
Acara peluncuran digelar di Jakarta pada Rabu (3/4) yang sekaligus mencakup agenda penandatanganan kerja sama antara Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag, Miftah Farid, dan Ketua Yayasan BEDO, Jeff Kristianto.
Adapun NEXT adalah program pembinaan secara intensif bagi pelaku usaha perkebunan agar dapat menembus pasar ekspor. Upaya kolaboratif pemerintah dan pemangku kepentingan tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekspor produk perkebunan.
“Kami berharap, para peserta dapat memperoleh wawasan untuk mengatasi tantangan perdagangan global sehingga rencana bisnis mereka dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada,” ungkap Direktur Jenderal PEN Kemendag, Didi Sumedi.
Melalui acara peluncuran tersebut, Kemendag dan BEDO sekaligus secara resmi meluncurkan logo program NEXT. Logo NEXT melambangkan pertemuan dua entitas, yaitu dunia usaha yang dilambangkan dengan Bumi dan Kemendag yang dilambangkan dengan Bulan.
Interaksi antara dua elemen mencerminkan hubungan yang saling mendukung satu sama lain. Secara keseluruhan, bentuk visual ini membawa pesan yang jelas tentang kemitraan dan kerja sama global.
“Dengan diluncurkannya logo NEXT ini, kami harap penjenamaan dan pesan dari program ini akan selalu diingat oleh para pelaku usaha. Logo ini akan kami pakai seterusnya pada program-program NEXT lanjutan,” ujar Miftah.
Sementara itu, Jeff mengatakan, kerja sama yang dijalin pemerintah, pihak swasta, dan lembaga swadaya dapat mempercepat target ekspor dan memaksimalkan pencapaian produk-produk perkebunan Indonesia di pasar global.
“Kerja sama oleh pemerintah, perusahaan swasta, dan lembaga swadaya seperti ini akan mempercepat target ekspor Indonesia dan memastikan pencapaian yang lebih maksimal. Produk perkebunan Indonesia memiliki peluang yang sangat besar di pasar dunia dan perlu dimaksimalkan,” kata Jeff.
Pada acara kick-off, Kemendag dan Yayasan BEDO juga melakukan sosialisasi tentang rangkaian kegiatan NEXT. Agenda ini diikuti oleh perwakilan dinas bidang perindustrian dan perdagangan seluruh Indonesia, asosiasi di bidang perkebunan, serta para mitra kerja Ditjen PEN Kemendag.
Peserta program NEXT akan mengikuti serangkaian kegiatan pendampingan ekspor secara daring dan tatap muka selama satu tahun. Sebanyak 30 perusahaan terpilih di sektor perkebunan akan mendapatkan pendampingan dari praktisi ekspor, peluang mengikuti pameran di dalam dan luar negeri, serta akses untuk bergabung dalam situs InaExport Kemendag.
Program ini menitikberatkan pada fase persiapan ekspor. Fase ini meliputi antara lain, penguatan internal organisasi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk persiapan ekspor, pendampingan penyusunan strategi dan rencana ekspor, serta praktik bisnis dan negosiasi.
Sejak proses sosialisasi dimulai pada Maret 2024, Kemendag dan BEDO telah mendata sebanyak 400 calon peserta NEXT. Mereka akan melalui proses kurasi hingga menjadi 30 pelaku usaha terpilih.
“Melalui NEXT, kami harap pelaku usaha perkebunan Indonesia dapat memperoleh pengetahuan untuk dapat mengekspor produk mereka ke pasar internasional dari para tenaga ahli yang terlibat. Sehingga, para pelaku usaha dapat meningkatkan omzet perusahaan mereka setelah mengikuti program ini,” terang Miftah.
Untuk saat ini, NEXT didesain khusus bagi perusahaan perkebunan sebagai proyek rintisan. Nantinya, apabila berhasil, program tersebut akan diadaptasi untuk produk-produk lainnya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio