E-commerce Dagangan Raih Pendanaan Rp 95 M, Dipimpin BTPN Syariah Ventura

3 Juni 2022 11:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi e-commerce Dagangan. Foto: Dok. Dagangan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi e-commerce Dagangan. Foto: Dok. Dagangan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
E-commerce yang fokus ke wilayah pedesaan atau rural Indonesia, Dagangan, hari ini mengumumkan pendanaan Pra-Seri B senilai USD 6,6 juta atau senilai Rp 95,2 miliar (kurs Rp 14.435 per dolar AS). Pendanaan dipimpin oleh BTPN Syariah Ventura, dengan partisipasi dari investor lainnya, termasuk Monk’s Hill Ventures dan Hendra Kwik, CEO Payfazz, perusahaan fintech yang melayani UMKM dan masyarakat unbanked di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Investasi strategis ini akan digunakan oleh Dagangan untuk meneruskan ekspansi bisnis serta meningkatkan kapabilitas tim pengembangan produk dan teknologi. Dagangan juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan lainnya untuk mengembangkan layanan finansial.
“Kami memiliki aspirasi agar dapat melayani masyarakat hingga ke daerah pelosok sehingga perekonomian di desa dapat tumbuh secara signifikan. Pendanaan yang dipimpin oleh BTPN Syariah Ventura ini bukan sekadar investasi semata, namun ini adalah permulaan dari ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif bagi masyarakat Indonesia ke depannya.” ujar CEO dan Co-founder Dagangan, Ryan Manafe dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6).
Ryan menambahkan, pihaknya telah bermitra dengan BTPN Syariah, sejak 2020. Melalui pendanaan ini, BTPN Syariah Ventura dinilai memberikan akses terhadap ekosistem yang dimiliki dan memberi kesempatan memperluas bisnis. "Termasuk memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk mendapatkan akses dan layanan keuangan terbaik," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dagangan merupakan platform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari sembako, bahan makanan segar dan beku, hingga produk fashion, dan memberikan layanan pengantaran barang belanjaan di hari yang sama dan keesokan harinya. Dagangan membangun model bisnis yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat berbelanja melalui berbagai channel, baik secara langsung melalui platform Dagangan, maupun melalui jaringan reseller dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dagangan.
Berbasis di Yogyakarta, Dagangan menggunakan model hub-and-spoke dalam operasional bisnisnya. Startup ini membangun pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro fulfilment center (hub) di kota-kota tier 3-4 dan wilayah pedesaan sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien. Model operasional ini memberikan kemudahan bagi para pengguna aplikasi Dagangan dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan lebih mudah dan murah, sekaligus membantu produsen besar untuk menjangkau area-area yang sebelumnya sulit dilakukan akibat keterbatasan logistik.
ADVERTISEMENT
“Tujuan utama kami adalah membangun perusahaan ritel dan e-commerce terintegrasi terbesar di Indonesia yang mampu menjangkau 90.000 desa dan kota-kota tier 3-4, di mana 80 persen dari total penduduk Indonesia tinggal,” kata President dan Co-founder Dagangan, Wilson Yanaprasetya.
“Oleh karena itu, kami sangat fokus pada pemetaan bisnis yang tepat dengan membuat organisasi yang efisien, menciptakan pertumbuhan yang konsisten, dan tentunya disertai dengan pengembangan teknologi yang inovatif untuk produk kami. Saat ini, setiap transaksi pada aplikasi Dagangan mampu memberikan profit yang bertumbuh, yang mana hal ini jarang terjadi pada startup yang baru berdiri,” tegas Wilson.
Sejak menerima pendanaan Seri A sebesar USD 11,5 juta pada September 2021 lalu, Dagangan telah mencetak pertumbuhan bisnis hingga lima kali lipat. Saat ini, Dagangan telah memiliki lebih dari 40 hub yang tersebar di berbagai area di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Produk dan layanan Dagangan telah menjangkau hampir 15.000 desa di 40 kota/kabupaten.
ADVERTISEMENT