East Ventures: Startup Melenceng dari Inti Bisnis Jadi Penyebab Badai PHK

22 November 2022 20:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi PHK.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi PHK. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badai PHK melanda perusahaan-perusahaan startup seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Ruangguru. Kebijakan tersebut diambil perusahaan untuk menyesuaikan bisnis karena adanya ancaman resesi tahun depan.
ADVERTISEMENT
Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, mengatakan PHK massal terjadi bukan karena investor kehabisan uang atau sudah menuntut laba.
Menurut dia, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi keputusan tersebut, yaitu melenceng dari inti bisnis setelah mendapatkan pendanaan dan biaya modal (cost of capital) yang naik.
"Sepertinya, kalau dibilang kehabisan duit nggak, ya. Karena kalau dilihat belakangan ini makin banyak investor-investor bukan dari lokal aja, regional dan global juga melihat ke market Indonesia," ujarnya dalam acara Kompas100 CEO Forum, Westin Jakarta, Selasa (22/11).
Roderick mengamati banyak startup yang memperluas skala bisnis setelah mendapatkan pendanaan. Ia menilai startup ini harus kembali ke inti bisnis supaya PHK tidak terus-menerus terjadi.
"Kemarin itu mungkin pendanaan cukup banyak, jadi mereka mengerjakan macam-macam yang akhirnya mungkin melenceng sedikit dari core-nya," katanya.
ADVERTISEMENT
Roderick juga mengatakan investor pada umumnya lebih berhati-hati dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan karena adanya kenaikan biaya modal dalam dua tahun terakhir.
ilustrasi PHK. Foto: Shutterstock
"Karena dulunya interest rate hampir 0 kali ya. Jadi money itu lebih katakanlah lebih murah banyaklah investor yang berinvestasi di sana sini. Sekarang mungkin lebih ketat karena interest naik juga ada cost of capital, jadi investor lebih melihat, investor lebih berhati-hati dalam memberikan investasi kepada perusahaan," jelasnya.
Ketika ditanyakan apakah kondisi ini menyebabkan startup tidak lagi layak menerima modal besar dari investor, Roderick menyatakan tidak setuju.
Menurut dia, masih banyak potensi yang dapat diraih oleh startup di Indonesia, terutama dari sektor ekonomi digital yang terus berkembang dan mendapat dukungan pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Kami dari sisi East Ventures melihat masih banyak investasi menarik yang bisa digarap dari investasi ke startup. Memang ada tantangan luar dalam, terutama geopolitical situation seperti Russia-Ukraina. Tapi kita lihat ini (untuk tahun depan), ekonomi digital masih sangat positif,” kata Roderick.