Efek Boikot, Pertumbuhan Penjualan McDonald’s Turun 4 Kuartal Beruntun

24 Mei 2024 12:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo McDonalds di Israel. Foto: Goran Vrhovac/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Logo McDonalds di Israel. Foto: Goran Vrhovac/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan penjualan McDonald's secara global mengalami penurunan selama 4 kuartal beruntun. Hal itu masih disebabkan oleh rangkaian aksi boikot global terhadap perusahaan makanan cepat saji Amerika Serikat tersebut yang dianggap mendukung Israel dalam perang melawan Hamas di Gaza.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Jumat (24/5) pertumbuhan penjualan global turun di kuartal I 2024 menjadi 1,9 persen. Padahal, sejumlah analis memproyeksi pendapatan McDonald's tumbuh 2,35 persen di kuartal I.
"Konsumen tentu saja sangat diskriminatif dalam cara mereka membelanjakan uangnya. Saya pikir penting untuk menyadari bahwa semua kelompok pendapatan mencari keuntungan," kata CEO McDonald's, Chris Kempczinski.
Sebelumnya McDonald's, telah menaikkan harga menunya satu digit hingga menengah ke atas selama setahun terakhir karena telur dan bahan mentah lainnya mahal.
Starbucks UEA. Foto: IG@starbucksuae
Penjualan di kuartal pertama tumbuh 2,5 persen di Amerika Serikat. Angka itu jauh lebih rendah dari pertumbuhan 12,6 persen tahun lalu dan sedikit di bawah perkiraan pertumbuhan 2,55 persen.
Pada Maret lalu, CFO McDonald's Ian Borden telah memperingatkan penurunan berturut-turut dalam penjualan globalnya pada kuartal pertama, imbas konflik Timur Tengah dan lesunya perekonomian China, yang merupakan pasar terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sejak serangan Israel Oktober tahun lalu, produk makanan dan minuman asal AS seperti McDonald's dan Starbucks memang jadi bulan-bulanan aksi boikot karena mereka mendukung aksi Zionis menyerang Palestina.
Sejumlah toko dan PHK McDonald's dan Starbucks pun tak terhindarkan di berbagai negara. Harga saham mereka juga anjlok.