Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Efek Makan Siang Gratis, Fitch Minta Prabowo-Gibran Waspada Defisit APBN Melebar
15 Mei 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lembaga pemeringkat kredit internasional, Fitch Ratings meminta pemerintahan Prabowo -Gibran mewaspadai potensi terjadinya pelebaran APBN 2025. Hal ini terjadi karena belanja besar-besaran melalui program populis presiden terpilih itu.
ADVERTISEMENT
Head of Asia-Pacific Sovereigns Fitch, Thomas Rookmaaker, mengatakan defisit APBN bisa mendekati 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pelebaran defisit ini menjadi suatu langkah yang besar oleh pemerintah, karena defisit APBN 2023 berada di angka 1,65 persen dari PDB.
“Kami yakin pemerintah berikutnya akan mencoba membelanjakan APBN lebih banyak. Jadi, ada sejumlah janji kampanye yang juga berarti pengeluaran yang lebih termasuk program makan siang gratis,” kata Thomas kepada awak media di Mandarin Oriental, Rabu (15/5).
"Asumsi kami, pada pemerintah berikutnya defisit akan tetap berada di bawah batas defisit 3 persen, di angka 2,9 persen," lanjutnya.
Thomas mengatakan peringkat kredit Indonesia terancam jika defisit lebih dari 3 persen. Pasalnya, pelebaran defisit bisa mendorong kenaikan rasio utang terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
Adapun, hingga Maret 2024, Fitch mempertahankan peringkat utang atau rating credit Indonesia pada posisi BBB dengan outlook stabil. Kemudian, dalam periode yang sama utang pemerintah tercatat mencapai Rp 8.262,10 triliun atau setara dengan 38,79 persen terhadap PDB.
Lebih lanjut, untuk mengatasi pelebaran defisit, Thomas menyarankan pemerintah Indonesiamendorong penerimaan negara yang lebih tinggi untuk menghindari utang lebih banyak.
“Misalnya, pemerintah dengan cukup berani menaikkan tarif PPN. Jadi, itu adalah sinyal yang cukup kuat bahwa mereka ingin meningkatkan rasio pendapatan. Tapi ya, hal ini akan menjadi proses yang bertahap,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan defisit APBN 2025 ditargetkan berada di kisaran 2,45 persen hingga 2,8 persen. Rencana defisit tersebut sudah memasukkan perhitungan program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
"Untuk postur awal ini tadi telah disampaikan dari sisi penerimaan negara maupun belanja negara dijaga, sehingga defisitnya untuk tadi adalah antara 2,45 hingga 2,8 persen dari GDP," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Senin (26/2).
Target defisit tersebut naik dibandingkan target APBN tahun ini sebesar 2,29 persen. Sri Mulyani mengatakan, sejauh ini, makan siang gratis masih menjadi program capres. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menetapkan pemenang Pilpres 2024.
"Kan ini nanti masih di dalam program. Kalau detail ya kita lihat di dalam pembahasan mengenai pagu indikatif masing-masing kementerian/lembaga," ungkapnya.
"Ini nanti kita lihat dari existing program dengan apa yang akan masuk baru. Itu nanti akan dihitung dalam sebulan ke depan," ujarnya.
ADVERTISEMENT