Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
eFishery Usul Ikan Cocok untuk Makan Bergizi Gratis: Lele-Nila Gizinya Tinggi
5 September 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
CEO eFishery Gibran Huzaifah melirik program Makan Bergizi Gratis besutan Prabowo-Gibran sebagai peluang untuk perusahaannya berkolaborasi dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Gibran mendukung usulan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjadikan ikan sebagai salah satu menu program tersebut. Terlebih menurutnya, kandungan gizi ikan bisa lebih tinggi ketimbang susu dengan harga yang sama.
"Proporsi kalau sekarang kan memang ada standar gizinya kan yang mau dibangun. Proporsi gizinya gita bisa match, malah lebih baik dibanding susu dengan harga yang sama," ujar Gibran kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/9).
Gibran menilai, opsi menambahkan ikan ke menu Makan Bergizi Gratis juga bisa menyelesaikan masalah dalam pendistribusian. Soalnya, ia yakin ikan bisa didapat hampir di semua daerah di Indonesia.
"Dan bayangkan misalnya kita fokus hanya ke susu ya, susunya kita impor terus kita distribusikan, sementara cold storage, logistiknya itu challenging," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau kita bisa switch ke ikan, itu yang secara alamiah emang udah ada di mana-mana, se-Indonesia udah ada ikan, jadi kita bisa hubungkan ke protein yang secara cost-nya affordable, ada di mana mana. Kita bisa nurunin cost of raw materialnya, plus cost logistiknya, yang akhirnya beban budgetnya bisa turun," sambungnya.
Gibran mengaku saat ini eFishery tengah melakukan kajian dengan pemerintah untuk mengukur nilai gizi ikan dan dibandingkan dengan susu hingga ayam. Ini juga untuk melihat menu ikan apa yang cocok dan sesuai anggaran program tersebut.
"Nah yang ikan tadi ya, lele, patin, sama nila dan mujair, itu ikan yang proteinnya bagus, pertumbuhannya bisa cepat juga untuk bisa masuk, dan secara hitungan untuk pembudi daya bisa masuk, harganya Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribuan lah per kilo," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Kira-kira kita melihat ini jadi peluang kita untuk bisa mendukung program pemerintah supaya ya program makan siang gratisnya (Makan Siang Bergizi) bisa berjalan. Nanti penerima makan siang gratisnya bisa mendapatkan akses ke protein yang berkualitas, dengan harga yang nantinya enggak membebankan anggaran negara lebih jauh. Fokus kita ke sana, dan pastinya nanti kalau ini bisa terhubung kepastian pasar untuk pembudi daya kita juga lebih jelas," sambung Gibran.