news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Efisiensi Anggaran Bisa Capai Rp 750 T, dari Mana Saja Uangnya?

18 Februari 2025 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto menyapa para anggota Gerindra di HUT Gerindra ke-17 di SICC, Bogor pada Sabtu (15/2). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto menyapa para anggota Gerindra di HUT Gerindra ke-17 di SICC, Bogor pada Sabtu (15/2). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto melakukan efisiensi besar-besaran termasuk pemangkasan anggaran negara untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan, penghematan anggaran pemerintah dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, penghematan putaran pertama sebesar Rp 300 triliun dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Kedua, adanya penghematan di putaran berikutnya sebesar Rp 308 triliun (Rp 58 triliun dikembalikan ke 17 kementerian/lembaga dari penyisiran atau penelitian APBN sampai ke satuan 9.
Selanjutnya, adanya penghematan di putaran ketiga sebesar Rp 300 triliun. Namun, sebanyak Rp 100 triliun dikembalikan ke BUMN sebagai penyertaan modal kerja. Dana tersebut dari dividen BUMN untuk 2025.
Dengan demikian total penghematan yang dilakukan Presiden Prabowo mencapai Rp 750 triliun (USD 44 miliar).
“Penghematan yang kita lakukan putaran pertama oleh kementerian keuangan di sisir dihemat Rp 300 triliun, penghematan putaran kedua Rp 308 triliun, dividen dari BUMN Rp 300 triliun, 100 (triliun) dikembalikan, jadi totalnya kita punya Rp 750 triliun,” kata Prabowo dalam HUT Gerindra, dikutip Selasa (18/2).
ADVERTISEMENT
Prabowo menegaskan, dana tersebut akan dialokasikan untuk program MBG. Kemudian sisa dana yang mencapai sekitar USD 20 miliar akan dikelola oleh BPI Danantara untuk diinvestasikan.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari visi besar Prabowo dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju. Menurutnya, pembangunan ekonomi harus memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.