EIGER Pastikan Penjualan Tidak Turun Usai Viral Produknya Made in China

17 Mei 2023 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GM Produk & sustainability Project Leader Eiger, Harimula Muharam saat peluncuran Eiger ESG Report, Jakarta, Rabu (17/5).  Foto: Alfadillah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
GM Produk & sustainability Project Leader Eiger, Harimula Muharam saat peluncuran Eiger ESG Report, Jakarta, Rabu (17/5). Foto: Alfadillah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Eigerindo Multi Produk Industri alias EIGER memastikan pendapatannya tidak turun setelah ramai kabar produknya made in China. GM Produk & sustainability Project Leader EIGER, Harimula Muharam, mengatakan pihaknya terus berkomitmen meningkatkan produksi lokal.
ADVERTISEMENT
Harimula mengungkapkan produksi dari pemasok lokal di 2023 sejauh ini meningkat 12 persen.
“Tidak ada penurunan penjualan, karena komitmen kami terus meningkatkan produksi lokal. Selalu berusaha meningkatkan produksi lokal dan supplier lokal. Peningkatannya juga cukup pesat yakni di 12 persen untuk pemasok lokal dan berupaya untuk bertambah terus,” kata Harimula saat peluncuran EIGER ESG Report, Jakarta, Rabu (17/5).
Harimula menjelaskan, produk EIGER tidak seluruhnya diproduksi dari dalam negeri. Ia menyebut 19 persen diimpor dari China, Vietnam, dan Bangladesh. Harimula mengungkapkan impor itu dilakukan sebagai upaya inovasi teknologi dari pemasok luar negeri.
Harimula menyebut salah satu kelebihan produk impor adalah kualitas, kapabilitas, dan kapasitas yang lebih besar dibanding pemasok dalam negeri. Meski begitu, ia tak menampik banyak pemasok dalam negeri yang memiliki produk dengan kualitas sesuai dengan standar internasional, tetapi kapasitasnya tak mencukupi.
ADVERTISEMENT
"81 persen produk kami itu produksi lokal, 19 persen diproduksi di luar negeri. Kami juga berkomitmen terus meningkatkan jumlah produksi yang di dalam negeri. Sebetulnya kenapa kami tetep ada produk yang harus diproduksi di luar negeri, karena ini supaya jadi inovasi teknologi dari pemasok di luar negeri, karena mereka punya wawasan inovasi teknologi terbaru yang bisa kita dapatkan di luar negeri," ungkap Harimula.
Pabrik tas EIGER di Kabupaten Bandung. Foto: EIGER
Sebelumnya, Eiger menjadi perbincangan ramai karena viral unggahan produknya ternyata buatan China. Padahal selama ini, perusahaan produk luar ruang dan kegiatan alam bebas itu, dikenal sebagai brand lokal asal Bandung.
PR Executive EIGER, Shulhan Syamsur Rijal, menjelaskan produk tersebut memang asli dikeluarkan oleh EIGER. Diimpornya produk dari China, kata dia, karena EIGER saat menetapkan diri sebagai perusahaan ritel dan distribusi. Tidak heran, banyak produk yang dihasilkan dari pemasok baik dari Indonesia maupun luar Indonesia.
ADVERTISEMENT
Alasan mengambil produk dari luar Indonesia juga karena beberapa hal. Biasanya, kata dia, terpaksa dipasok dari pemasok di luar Indonesia karena teknologi dan bahannya belum bisa didapatkan secara masif di Indonesia. Jadi sama sekali bukan karena alasan SDM.
Shulhan menegaskan, jumlah produk EIGER dari luar negeri masih sangat kecil artikel produk yang dihasilkan dari bahan dan teknologi di luar Indonesia. Mayoritas artikel produk yang dijual kebanyakan dari dalam negeri dan kebanyakan produk impor adalah untuk untuk aksesoris atau pelengkap.